13. Akhir Bulan

19 10 0
                                    

Lagi-lagi hujan. Lagi dan lagi ingatan tentangmu datang. Lebih mirip arwah gentayangan di tengah malam. Hufft. Baru kali ini aku mengeluh tentangmu, sebab semua kenang tentang kamu akan membuatku terjaga semalaman. Dan kemarin baru saja dokter mengingatkan bahwa begadang tak baik untuk kesehatan.

Ray, disini hujan. Bagaimana disana?

Apa sama basahnya dengan mataku yang sembab di pagi buta? Apakah sama lelahnya dengan bibirku yang bergetar tanpa suara?

Semoga kamu kuat bertahan. Semoga aku kuat menahan.

Akhir bulan di tahun-tahun lalu, ku lewati bersamamu tanpa perayaan berarti. Hanya menelpon, dan berbincang tanpa henti.

Akhir bulan sekarang di tahun ini, terlampau banyak perpisahan di setiap hari. Dapatkah itu disebut perayaan untuk bulan ini?

Jikalau begitu...

Selamat menempuh hidup baru bagi yang di tinggalkan. Semoga tabah dan kuat menjalani kehidupan. Semoga kuat untuk hati yang dipacu untuk bertahan. Untuk bibir yang menahan isakan. Untuk mental yang diporak-porandakan. Untuk hati yang dihancurkan sebab menggantungkan harapan. Untuk rasa cinta yang dalam dan menghabisi seluruh emosi secara perlahan. Untuk memori yang terus-terusan mengingat segala kenangan.
Selamat akhir bulan. Dan selamat merayakan kehilangan!

Hujan Sendu dan Sebait KamuМесто, где живут истории. Откройте их для себя