29: || garis merah

134K 12K 4K
                                    

"Kisah kita berakhir sebelum dimulai."

29: || garis merah

...oOo...


"Gue tau kenapa lo jadi begini sama gue." Zara mengusap air mata nya

Reon beranjak dari duduk nya, ia enggan berbicara lebih lama lagi dengan Zara. Entah, dia ikut merasakan apa yang dirasakan gadis itu, dan Reon enggan menyakiti gadis itu lebih dalam lagi, lebih baik dia tidak bicara dulu dengan Zara.

"Meta hamil kan?"

Reon berbalik menatap penuh tanya pada Zara, 'Dari mana lo tau?' itu arti tatapan Reon.

"Sakit banget tau Eon, disaat gue berduka ditinggal ayah sama ibu. Gue harus denger fakta yang gak kalah mengejutkan, 'suami gue ngehamilin selingkuhannya' eh, ralat pacar nya."

Dirinya berduka, Zara sangat berduka ditinggal oleh Ayah dan Ibu nya namun dirinya harus menerima fakta bahwa suami nya menghamili wanita lain, sakit sekali.

Sudah cukup cinta bertepuk sebelah tangannya, mari kita akhiri semua ini.

"Talak gue!" 2 kata yang keluar dari bibir gadis cantik itu membuat Reon terdiam beku.

"Lo gak cinta kan sama gue? Lo lebih milih Meta kan? Dia hamil anak lo. Kita menikah hanya untuk perusahaan orang tua kita, dan kali ini gue bebasin lo. Tenang aja, bokap gue udah gak ada lagi, lo gak usah takut. Perusahaan masih tetap kerjasama kok walaupun kita udah pisah nanti." Mata gadis itu sudah memanas.

Kening Reon mengernyit. Namun ini adalah hal yang bagus, dengan begitu dirinya bisa lebih mudah untuk bersama Meta.

"Gue gak mau bebanin lo terus, udah cukup gue jadi parasit di hubungan lo sama Meta, dan kali ini gue ikhlas. Talak gue Eon,"

Seperti ada sebilu belati yang menyerang dada Reon, sesak sekali.
Dengan berat hati Reon berkata, "Okey, mulai detik ini saya Areon, melepas dan mentalak kamu, Zara."

Zara tersenyum lirih, air mata nya jatuh tanpa diperintah, shit. Bahkan Reon mengatakan itu dengan lantang dan percaya dirinya. Dan kali ini Zara berjanji pada dirinya sendiri, mulai detik ini juga tak ada lagi Reon, dia sudah lenyap dari hati Zara,

'Karna dia..., B-R-E-N-G-S-E-K!"

Zara berjalan menjauhi Reon dan tak lupa meninggalkan sebuah benda pipih diatas meja.

Reon menatap benda itu

Deg

'Dua garis merah'

Zara berlari memasuki lift, sampai dilantai satu ia langsung mempercepat langkah nya menuju parkiran, Zara mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang.

"REON! LO COWO TERBRENGSEK YANG PERNAH GUE TEMUIN!! GUE BENCI LO REON, GUE BENCI! BAJINGAN, SIALAN. ARGHHHHH...."
Zara memukul kuat-kuat stir mobil nya.

Apakah benar, ini akhir kisah nya bersama Reon? padahal Zara mengira dengan kehamilannya bisa menjadi awal kehidupan rumah tangga mereka, namun ternyata semua nya harus kandas.

"GUE NYESEL UDAH PERNAH KASIH SESUATU YANG BERHARGA ITU BUAT LO, GUE NYESEL. COWO GAK TAU DIRI! UDAH PUNYA ISTRI MALAH MINTA DICEWE LAIN, GAK TAU DIRI, BAJINGAN, BRENGSEK!"

Nafas Zara tak beraturan, ia mengusap kasar wajah nya yang telah banjir air mata itu. "Lo harus berubah Zar, jangan mau diinjek-injek lagi sama cowo brengsek kayak dia, lo harus buktiin ke dia bahwa lo bisa cari yang lebih baik dari bajingan itu, lo bisa Zar, lo bisa!"

ZAREON [Lengkap]Where stories live. Discover now