32: Cowok/Cewek

111K 9.6K 991
                                    

32: Cowok/Cewek

HAPPY READING

...oOo...

Zara tidak ingin ke uks, dia ingin kerumah sakit. Ini bukan masalah sepeleh lagi ini menyangkut keselamatan bayi yang dikandungnya, dia tidak mau kehilangan bayi ini, baru kemarin Zara melihat bayi nya dimonitor.

Pluto membawa Zara keruang dokter bersalin, dia tidak mengerti inti nya sekarang Zara akan melahirkan, itu yang ada dibenak Pluto.

Dokter bersalin itu baru saja membuka kotak bekal nya dan langsung dikejutkan saat Pluto menendang kasar pintu ruangannya. Dengan nafas tersengal-sengal Pluto berucap, "Mau lahiran."

Dokter itu menutup kembali bekal nya, ia menyuruh Pluto untuk merebahkan Zara dibrankar yang ada diruangan itu. "Udah berapa bulan?" Tanya nya sembari memasang sarung tangan.

"3 b-bulan." Ucap Zara seraya menahan rasa sakit.

Dokter itu geleng-geleng kepala sambil terkekeh, tapi tak urung tetap memeriksa keadaan janin tersebut.

Dokter memberikan obat pereda nyeri, beruntung kandungan Zara kuat jika saja lemah kemungkinan besar akan keguguran.

"Gimana? Cowo apa cewe?" Pluto yang baru saja masuk setelah tadi keluar entah kemana.

Dokter perempuan itu terkekeh, "Masih tiga bulan kak, belum terbentuk sempurna jadi bayi. Tapi syukur kandungan kakak ini baik-baik saja."

Pluto bernafas lega.

"Kita USG ya." Ucap dokter itu.

"Kemarin baru aja USG." Jawab Zara dengan wajah yang masih memerah menahan sedikit rasa nyeri diperut nya.

Dokter mengangguk.

"Usg lagi dok!" Suruh Pluto, "Mau liat dede bayi nya."

Dokter menatap Zara, sedangkan Zara menatap Pluto datar. Dengan wajah memelas nya Pluto menatap balik Zara.

"Yaudah."

Dokter mengarahkan suatu benda keperut Zara yang sudah diberi Gel.

"Nah, itu bayinya."

Pluto menatap nanar bayi mungil itu. Air matanya rasanya ingin menetes, kenapa janin itu imut sekali?
"Serius dok?"

Dokter mengangguk.

"So Cute, ada dua ya?" Haru Pluto

"...

Setelah heboh banyak bertanya diruangan dokter tadi, akhir nya Pluto dan Zara pulang juga.

"Kamu ga boleh kecapekan, gak boleh kerja berat-berat, banyakin makan yang bergizi, dan kalau kamu butuh apa-apa jangan sungkan buat minta tolong aku, aku selalu ada buat kamu." Ujar Pluto menatap Zara.

Zara menghela nafas, "Iya, bawel." Jawabnya yang dibalas kekehan oleh Pluto.

Pluto masih tak percaya bahwa sekarang ada bayi kecil diperut Zara. Uci nya sudah tubuh besar dan sebentar lagi akan menjadi seorang Ibu, berat sekali rasanya menerima fakta ini.

"Kamu sekarang tinggal dimana, Ci? Biar aku anter pulang."

"Kesekolah aja To, tas Uci masih disana."

"Oke."

Pluto memarkirkan mobil entah milik siapa, tadi dia sembarang saja meminjam mobil orang, karna panik.

Tepat saat mereka memarkirkan mobil, bell pulang berbunyi.

Semua murid berhamburan keluar kelas berlari keparkiran dan ada juga yang melimpir dulu ke kantin.
"Makasih To." Zara berjalan perlahan menjauhi Pluto, Pluto berniat menyusul Zara namun pemilik mobil memanggil Pluto membuat Pluto dan pemilik mobil itu berbincang sekilas.

ZAREON [Lengkap]Where stories live. Discover now