36: Cinta memang Rumit

113K 8.7K 1.5K
                                    

Ada yang nungguin Zareon gak nih?

36: Cinta Memang Rumit

HAPPY READING

...oOo...

Seorang pemuda merebahkan tubuh nya ke ranjang, pemuda itu menatap langit-langit kamar nya. Dia sedang dilanda kegelisahan.

Harus ia akui bahwa ia sudah mulai terpancing dengan permainan yang dilakukan oleh Zara, dia cemburu.

Tapi dapat ia pastikan, bahwa hati nya masih untuk Meta. dia hanya, mungkin mulai 'sayang' kepada Zara.

Satu bulan ia harus menyaksikan Zara dekat dengan laki-laki lain, dan setiap kali Reon melihat Zara tertawa dengan orang lain, hati nya terasa nyeri. Terutama jika Zara sedang bersama Givan.

"Cinta memang serumit itu. Ck, bisa gila gue." Gumam Reon menarik rambut nya kesal. "Kalau Zara beneran hamil anak gue, gak bakal gue lepas dia." Jahat Reon.

*****

Reon pergi dari apartemen, tujuannya sekarang adalah rumah kedua orang tua nya. Ia menelpon Echa untuk mengabari bahwa ia sudah berada diteras rumah.

Echa berlari membukakan pintu dengan semangat.
"Bang Reon!" Kata yang keluar saat Echa membukakan pintu.

Echa menubruk kedekapan Reon.
"Abang pulang juga, Echa rindu."
Rasanya enggan sekali Echa melepaskan pelukan tersebut, pelukan yang sangat nyaman penuh kasih sayang.

Reon mengelus puncak kepala sang Adik, "Abang cuma sebentar Cha, ambil mobil aja."

Echa melepaskan dekapannya. "Ya gapapa, tapi lain kali sering-sering ya kesini. Echa rindu tau." Lucu Echa.

Reon menjawil hidung mancung sang adik, "Kalo abang sering kesini, bisa-bisa nyawa abang melayang, Cha."

Echa menepuk jidat nya, dia lupa bahwa Abang dan Papa nya sedang ada problem yang sangat rumit.

"Mama kemana?"

"Lagi nganter makan siang buat Papa."

Reon manggut-manggut, "Kalo gitu abang ambil mobil dulu ya."

Reon pergi meninggalkan Echa dengan seseorang. Sebelum mampir kesini Reon menjemput Pangeran terlebih dahulu untuk membantu nya membawa motor sedangkan dia akan membawa mobil nanti.

Tin...

Klakson mobil sport Reon, membuat kedua kekasih yang saling berdiaman itu langsung tersadar dari lamunan masing-masing.

"Pandang-pandangan, buruan!" Ucap Reon.

"Pulang dulu." Pamit Pangeran canggung.

Echa hanya mengangguk, lalu Echa melambaikan tangannya kepada Reon.

Sekarang tujuan Reon dan Pangeran adalah warkop tempat mereka berkumpul.

Reon memarkirkan mobilnya dan Pangeran memarkirkan motor milik Reon.

Mereka bertos ria ala cowo kepada Pluto, Satya, Farhan, Alka dan Akbar.

"Seriusan lo Eon?" Tanya Akbar.

"Gue gak percaya deh, udah lama banget lo gak balapan. Gue taku-"

"Kalah?" Potong Reon, "Gue pastiin kita bakal menang, lo gak perlu khawatir." Reon menepuk pundak Farhan.

"Bukan gitu, tapi terserahlah. Gue harap lo gak ngecewain kita."

"To, Ka, gue minta lo servis tuh mobil sebagus mungkin!"

ZAREON [Lengkap]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon