39: Jalang

104K 8.8K 401
                                    

39: Jalang

HAPPY READING

...oOo...

"Wahh, jalang kita sudah datang."

Alis mata Zara mengernyit, apa maksud dari ucapan Tessa itu?

"Maksud lo apa?" Datar Zara.

"Mau jadi jalang boleh sih itu hak lo, tapi sampe bunting? Wah, wah... oom nya terlalu ganas ya, Zar. Ups." Tessa menutup mulut nya. "Apa lupa pake pengama-"

"To the poin!" Potong cepat Zara.

"Eh lo!" Tessa memanggil seseorang.

Pemuda yang memiliki tubuh seperti Givan dulu yaitu letoy mendekat kepada Tessa.

"Lo admin lamtur yang baru kan?"

Yah, pemuda itu adalah pengganti Givan sebagai Admin lambe turah SMA KESATUAN.

"Berita yang lo sebar?"

"Itu benar gak bohong, kalo lo gak percaya, lo suruh aja tuh Zara lepas Hoodie nya!"

Kini Tessa menatap Zara, Zara tetap berusaha sesantai mungkin dia enggan terlihat takut didepan singa betina satu ini.

"GIMANA GUYS? SETUJU GAK, KALO ZARA LEPAS HOODIE NYA?" Tanya Tessa kepada orang-orang yang berada ditempat itu.

"SETUJU!" Kompak mereka.

"Tuhh, lo denger kan?" Ucap Tessa kepada Zara.

Zara merotasikan mata nya jengah.
"Jadi gue harus nurut gitu? Emang, gue babu lo?!"

Zara membalikkan badan berniat pergi, namun tangannya dicekal kuat oleh antek-antek Tessa.
"Lepas Hoodie nya!" Perintah Tessa kepada antek-anteknya yang lain.

Mereka langsung patuh akan perintah sang bos, dengan memaksa mereka melepas hoodie Zara, sedangkan Zara memberontak ingin lepas dari cekalan kedua orang itu.

Semua mata menatap tak percaya Zara, benar apa yang diberitakan. 'Zara Hamil'

Terbukti dari perut nya yang membuncit, sungguh tidak seiras dengan tubuh gadis itu yang kurus itu.

"Wah, hamil diluar nikah berarti anak haram dong, hahah..." Ejek Tessa.

Zara ingin menangis, sangat ingin. Bayi nya bukan anak haram, ia ada setelah pernikahan bukan sebelum pernikahan.

"Semalamnya berapa kak Zara?" Tanya seorang adik kelas laki-laki yang seingat Zara dulu pernah Zara tolak cinta nya.

"Dengan lo gak mau dia bro, gue kira level nya tinggi, eh ternyata simpenan om-om." Ucap satu teman pemuda tadi yang diakhiri kekehan oleh banyak orang.

Zara hanya menggelengkan kepala tangan gadis itu mengepal, semua itu tidak benar. Mereka hanya tahu bahwa Zara hamil tapi mereka tidak tahu bahwa Zara sudah menikah.

"Kalau gak tau apa-apa, jangan bacot!"

Zara pergi meninggalkan perkumpulan orang-orang tersebut namun langkah nya terhenti, ia kembali lagi kesana.

Zara merampas Hoodie nya yang berada ditangan teman Tessa tadi.
"Hoodie gue mahal!" Ujar Zara, yang langsung dihadiahi ejekan oleh orang-orang disana.

"Hadiah dari om-om nya ya Zar?"

"Hahaha, padahal orang tua nya kaya, eh dia malah ngejalang."

"Mahal, tapi beli nya pakai hasil dari Melon teh."

"Bapak emak lo pasti nangis liat ini."

"Wahhahah... Bitch."

"Udah bangkrut kali, bokap nya kan udah gak ada, jadi kagak ada lagi pemasukan, ya nge lont*e aja biar duit ngalir. ahhaha.."

"Semalam nya berapa?"

******

"Alah sia, beneran ini? Pluto mana?" Satria menatap kesana-kemari.

"Ada apa?" Tanya Satya yang berada disebelah pemuda itu.

"Lo stalk IG nya lamtur sekolah kita deh."

"Emang nya kenapa? Gue kagak ngefollow tuh akun."

"Buka buruan!" Desak Satria, "Pluto dimana?"

"Kekantin tadi bareng Pangeran sama Echa."

"Eh, Satria kenapa?" Tanya Farhan saat Satria pergi secara terburu-buru.

"Kagak tau gue, dia nyuruh gue liat postingan terbaru lamtur sekolah." Acuh Satya sambil mencari akun Instagram yang diucapkan Satria

"Anj*ng!" Umpat nya.

Farhan dan Mama Reon menatap bingung Satya, yang ditatap malah cengengesan.

"Satya, ini rumah sakit. Mulut nya dijaga." Ucap Ayu.

Sekarang mereka masih berada dirumah sakit, Reon sudah melewati masa kritis nya namun pemuda itu divonis koma entah kapan sadar nya.

"Maaf tante."

Ayu mengangguk memaklumi, ia kembali menatap putra nya yang terlelap dengan nyaman. Sedangkan Farhan dan Satya kedua pemuda itu duduk disofa ruang rawat Reon.

"Lo kenapa?"

"Anjir, lo tonton sendiri deh." Balas Satya ikut berbisik.

Farhan melihat video yang ada diponsel milik Satya, dengan tak kalah kaget nya ia berteriak.
"BANGKE!" Kemudian meringis, ia lupa ini rumah sakit.

"Kalian kenapa?" Tegur mama Reon.

Farhan dan Satya menggeleng cepat.

"Kaget gue, Sat." Bisik Farhan akan video yang ditunjukkan Satya tadi, yaitu diawal video memang bagus menunjukan seorang gadis yang putih mulus namun tiba-tiba dikagetkan akan kehadiran hantu secara tiba-tiba.

"Hahaha, gue juga. Gue kagak tau siapa yang ngirim, gue tadi mau ngestalk akun nya lambe eh malah kepencet kembali, yaudah gue buka aja WA dulu mau bikin SW buat nyindir doi, terus liat digaleri ada video cewe putih mulus gue gaskeun aja liat, eh ternyata mengkagetkan."

Farhan geleng-geleng kepala, jantung nya masih berdetak kencang. Ia sangat takut dengan makhluk sejenis setan lebih baik ia melawan seratus orang manusia sekaligus daripada berhadapan dengan makhluk-makhluk tak kasat mata seperti itu, ah bisa-bisa tidak tidur ia malam ini karna kepikiran akan wajah hantu tadi, bhangsyat syekhaly.

...oOo...

VOTE
KOMEN
SHARE

Muka sangar tapi takut huntu, hahaa.

TESSA ARUMI PUTRI (Si ketua Bad Girl/PEMBULLY)

Thanks ya, Next part 40 fren.

Enjoy and See u
Bersambung...


ZAREON [Lengkap]Onde histórias criam vida. Descubra agora