34: 10x10=100

100K 8.8K 237
                                    

(ALKASA ALDEIN)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(ALKASA ALDEIN)

Ter alka-alkaaa...

34: 10x10=100

HAPPY READING

...oOo...

Motor yang dikendarai orang itu berhenti didepan sebuah gerbang bertuliskan 'SMA KESATUAN'

Seseorang yang dibonceng nya turun dari motor lalu menyodorkan helm kepada si empu. "Dadah... "

Zara masuk keperkarangan sekolah sedangkan Givan pemuda yang mengantarkannya kesekolah sudah melajukan motornya meninggalkan sekolah, pemuda itu akan stay at home atau mungkin nongkrong main-main saja selama satu minggu ini tanpa harus belajar.

Zara masuk kedalam kelas, bangku dibelakangnya masih kosong berarti Nisa izin lagi atau belum datang. Sembari menunggu bel masuk berbunyi Zara ikut nimbrung dengan para teman lainnya.

Guru masuk kedalam kelas pertanda jam pelajaran akan dimulai.

"Anisa Khumaira."

"Izin sakit, Pak." Balas Keanu sang ketua kelas.

Guru kembali mengabsen satu persatu nama hingga tibalah dinomor absen terakhir "Zara Cyra?"

"Hadir pak."

Pak Arief mengangguk-angguk, kalian masih ingat Pak Arief? Guru yang menyuruh Zara mengembalikkan mangkuk kekantin tetapi tanpa sengaja Zara malah bertemu dengan Reon suaminya ralat sekarang mantan suami.

"Zar, beliin bapak air mineral bentar di kantin, bisa?"

Kebiasaan Pak Arief ini mah, padahal kalau guru-guru lain nyuruh nya kalo gak Keanu ya Fanny mereka berdua kan murid emas, tapi Pak Arief selalu menyuruh-nyuruh Zara.

"Bisa Pak."

Zara berjalan menuju meja guru, ia mengambil uang yang disodorkan Pak Arief, lalu gadis itu keluar kelas menuju kantin.

Saat berjalan dikoridor, Zara menatap keenam anak Frontres yang sedang dijemur dilapangan. Ada Reon pasti nya, Pluto, Satria, Satya, Farhan dan Pangeran. Untuk Alka bisa dibilang pemuda itu yang paling waras diantara yang lain dan Akbar sama seperti Givan pemuda itu pun juga diskorsing.

"Baju dikeluarin, sepatu warna-warni, dasi gak ada, ini apa? Rambut dipirang-pirang, mau jadi apa kalian, hah?!" Bu Nova mengelilingi keenam pemuda itu dengan tatapan mengintimidasi "Mau jadi jamet!?" Lanjutnya

"Ye, cuma Satria kali bu yang pirang, kita mah enggak." Protes Pluto.

"Lancar mulutmu ya? Ngejawab terus."

Pluto menundukan kepalanya, dia salah, ini bukanlah guru biasa. Harus diingat ini adalah Bu Nova guru paling kejam yang tak pernah pandang bulu.

"Masukin baju! Farhan ambil gunting diruangan ibu."

Saat yang lain memasukan baju mereka yang terkeluar, Farhan langsung berlari menuruti perintah Bu Nova, ia kembali dengan sebuah gunting hitam ditangannya.
"Nunduk!" Perintah Bu Nova kepada Satria.

Satria menggeleng, ia tau apa yang akan dilakukan bu Nova.
Mata wanita paruh baya itu membola.

Dengan tidak ikhlas Satria menyetarakan tingginya dengan Bu Nova membuat Bu Nova dengan cepat melangsungkan aksinya membuat labirin dikepala Satria.

"Ibu bisa jadi guru, bisa juga jadi tukang pangkas rambut." Ucap Bu Nova sembari mengguntingi rambut Satria, bukan hanya diwarnai rambut pemuda itu juga sudah sangat panjang.

"Ini sekolah pemerintah ya, bukan sekolah bapak kalian. Kalau masih mau sekolah disini ikuti peraturan! Sepatu hanya boleh warna hitam, baju harus dimasukkan, dasi dikenakan, rambut boleh panjang tapi inget batas, ini udah mau ngalahin rambut cewek!" Bu Nova menarik rambut panjang Satria. "Kalian berlima denger juga!"

Pluto, Pangeran, Farhan dan Satya mengangguk cepat.

"Reon?!"

Reon mengalihkan pandangannya menatap Bu Nova, maaf sekali dirinya tidak fokus sedari tadi sejak Zara berjalan dikoridor.

"Liat cewek mata nya langsung jelalatan! Kamu denger gak apa yang ibu omong?"

Reon mengangguk cepat.

"Apa?"

Pemuda itu menggeleng.

"Maka nya kalo ibu lagi ngomong didenger, mata boleh kemana-mana tapi telinga tetap stay!" Oceh bu Nova

"Zara!"

Zara memberhentikan langkah nya saat Bu Nova memanggil.
"Kamu kenapa keluar kelas?"

"Mau—"

"Mau ngebolos? Ketemu pacar?" Potong Bu Nova tidak memberi Zara kesempatan untuk menjawab

Zara menggeleng cepat "Enggak bu, saya disuruh Pak Arief buat beliin minum di Kantin."

Bu Nova mengangguk paham namun mata nya tetap menatap sangar Zara membuat Zara menelan saliva nya kasar. "Saya duluan Bu." Langkah Zara yang tadi nya santai langsung lari terbirit-birit.

"Lanjut, sekarang push up 10 kali 10."

Mereka berenam mengangguk sambil menghela nafas bersyukur, setidak nya hanya 10 kali eh 10 kali 10 jadi maksudnya, "Hah!" Serentak keenam pemuda itu.

10x10=100.

...oOo...

Jangan lupa di follow dulu WP @Planktongtg

Okey thanks for reading.
Enjoy and see u

Bersambung...

770 kata

ZAREON [Lengkap]Where stories live. Discover now