Part 1

7.1K 886 62
                                    

A God? ||Genshin x M. Reader||
||Part 1 ||
|Reincarnation and The Twin|

"Kalau begitu nenek, bisakah kau Meng reinkarnasikan aku ke sebuah vidio game?" Dengan binar dimatanya, (M/n) bertanya dengan penuh harap dan semangat.

"Boleh saja, tapi kenapa harus vidio game?" Nenek Hu membalas dengan pertanyaan. Dari sekian banyak orang yang dia reinkarnasikan, mereka lebih banyak meminta dunia anime atau novel.

"Eh...yah, sebenarnya...sudah lama aku menghayal bisa memasuki dunia game ini...karena disana terlihat begitu menakjubkan. Banyak sekali hal-hal baru yang menarik...juga banyak hal yang bisa aku pelajari, contohnya seperti reruntuhan...ya walaupun didunia nyata ada...tapi, kita memerlukan ijin dan syarat yang bermacam-macam...eh, maaf aku banyak bicara..." Tersenyum meminta maaf, pemuda dengan surai ungu pucat itu terkekeh malu dengan sikapnya sendiri.

"Nah, tidak apa-apa...aku suka melihat generasi muda yang begitu bersemangat seprtimu." Nenek Hu juga ikut terkekeh pelan. Tertular rasa antusiasme pemuda di depannya.

"Jadi nenek...bisakah aku?" (M/n) memastikan dengan senyum cerah. Menatap Nenek Hu penuh harap dan bersikap baik dengan memijat lutut si wanita tua.

"Hahaha, tentu...tentu saja, sekarang sebutkan apa yang ingin kamu miliki di dunia game itu..." Nenek Hu meletakkan cangkir tehnya. Mengelus surai ungu pucat dengan tangan keriputnya.

"Hmm...apa yang aku inginkan ya...kurasa, aku hanya ingin tubuh yang bisa menanggung beban elemen...aku tidak ingin meledak saat menerima vision...oh dan juga, kirim aku sebelum plot pertama dimulai" (M/n) mengangguk kecil dan membuat pose berfikir. Dia sebenarnya tidak terlalu peduli dengan hal-hal merepotkan. Asal tubuhnya baik, dia bisa berlatih sendiri.

"Hanya itu?" Nenek Hu bertanya dengan heran dan tertarik. Pasalnya para reinkarnator sebelumnya selalu meminta hal diluar nalar atau terlalu kuat.

"Em, ya itu saja. Soalnya, jika aku bisa mendapatkan vision. Uang dan kekuatan bukan suatu masalah. Aku juga ingin berkerja keras, pasti akan menyenangkan." (M/n) mengangguk mantap.

Karena menurutnya, sesuatu yang didapat cuma-cuma tidak terlalu baik dan terkesan curang. Dia ingin berusaha dan merasakan segala prosesnya. Alasannya cukup sederhana, dia hanya ingin merasa puas dengan jerih payah yang dia kerjakan. Memikirkan hal itu, (M/n) semakin tersenyum lebar. Dia benar-benar tidak sabar.

"Hahaha, anak baik. Baiklah aku akan menuruti permintaanmu. Nenek juga akan memberimu hadiah, tapi hadiah itu akan muncul hanya saat kau menyentuh patung the seven. Cucuku kau mengerti bukan?" Nenek Hu merasa senang. Ternyata masih ada seseorang yang mementingkan kerja keras dan usaha dari pada mendapatkan cheat mudah.

"Hee, nenek terima kasih banyak!" (M/n) tersenyum cerah. Dia merasa sangat bahagia sekarang. Dengan begini dia bisa menemui para karakter yang dia kagumi.

"Tapi ada satu masalah..." Nenek Hu menatap (M/n) dengan pandangan serius. Terlihat akan membicarakan sesuatu yang penting. Tapi menurutku, Author panggil chacha atau felis, gak penting sama sekali.

"Satu masalah, apa masalahnya nenek?" (M/n) yang melihat raut serius Nenek Hu. Dia juga menajdi serius secara tiba-tiba.

"Yah, sebenarnya tidak terlalu penting bagiku. Entah bagaimana menurutmu, tapi membentuk tubuh seperti yang kau inginkan...perlu merubah beberapa hal atau mungkin bisa sampai seluruh penampilanmu...tidak masalah?" Nenek Hu menjelaskan secara perlahan. Tangannya kembali memegang cangkir teh dan meminumnya dengan tenang.

"Eh ya, kalau memang seperti itu. Aku rasa tidak apa-apa, menurutku itu hanya masalah yang sepela." Mengangguk dengan pengertian, (M/n) memakan makanan ringan yang diberikan Nenek Hu.

A God? ||Genshin x M.Reader||Where stories live. Discover now