Part 28

3.4K 320 70
                                    

A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 28||
||Resmi Di Mulai||

"Stromterror...datang menyerang kota Mondstadt!" Amber berkata dengan nada panik. Dengan pose berfikir, dia menatap lantai dengan khawatir.

"Kaeya, (M/n), kalian datang di waktu yang tepat, kita harus segera-" Ucapan Amber berhenti ketika melihat Kaeya mengangkat tangannya. Dengan seringi tipis di bibirnya. Kaeya menatap ke arah Aether yang juga menatapnya.

"Tunggu, Amber, sepertinya kau lupa memperkenalkan kita?" Kaeya bertanya dengan nada genitnya. Jelas menjadi dirinya sendiri, membuat Paimon menatap Kaeya heran dan bingung.

"Ah....benar juga!" Amber tersenyum malu, lalu menatap ke arah Aether dengan senyum tipis.

"Aether, dia adalah Kaeya, Kapten Kavaleri Knight of Favonius kami" Ucap Amber sambil mengulurkan tangan untuk menunjukkan siapa Kaeya.

"Lalu, ini (M/n) dia bukan Knight, tapi dia sering membantu kami semenjak dia tiba di Mondo!" Amber menjelaskan dengan suara ceria di akhir kalimatnya.

Aether mengerutkan kening, lalu menatap Pria Jangkung yang tersenyum saat menatapnya. Sejak tiba di Mondstadt, apa dia bukan warga Mondo asli. Seolah menyadari kebingungan Aether. Paimon dengan tubuh kecilnya terbang menuju (M/n) dengan wajah penasaran.

"Dia bukan dari Mondstadt, itu berarti dia seorang petualang?" Paimon bertanya sambil melayang di samping wajah (M/n). Yang membuat remaja bersurai ungu keperakan itu tertawa.

"Ya, aku hanya menetap di sini untuk sementara waktu. Mungkin beberapa minggu ke depan aku akan pindah" (M/n) berkata dengan santai. Tidak menyadari ekspresi sedih dan tidak enak di wajah Kaeya.

"Ah, kau pergi-" Sekali lagi, ucapan Amber terpotong oleh pertanyaan Kaeya.

"Oke Amber, fokus, siapa kedua tamu kita ini?" Kaeya bertanya dengan senyum manis di wajahnya.

"Oh, mereka adalah petualang yang datang dari jauh, Aether dan Paimon" Amber menatap Kaeya dengan senyum setelah memperkenalkan Aether yang mengangguk kecil dan Paimon yang melambaikan tangan kecilnya.

"Dari jauh, itu saja informasi yang kita ketahui tentang mereka?" Kaeya melipat tangannya, dengan santai bersandar pada (M/n) yang berdiri di sampingnya. Netra dengan lukisan bintang milik Kaeya menatap Aether dan Paimon penuh selidik.

"Tuan Kaeya, jangan bersikap kasar seperti itu. Lagipula, mereka baru saja sampai kan?" (M/n) terkekeh, lalu melingkarkan tangannya di pinggang Kaeya agar laki-laki dewasa bertumbuh ramping itu tidak jatuh. Dia bisa melihat senyum puas Kaeya.

"Ah....yah, akan ku pendekkan ceritanya...." Amber terkekeh gugup. Lalu menatap Aether kemudian menceritakan pertemuannya dengan Aether dan Paimon tadi secara rinci kepada Kaeya.

(M/n) tentunya mendengarkan penjelasan Amber. Lagipula, di dalam game tidak begitu di jelaskan secara detail saat bagian ini. (M/n) tersenyum tipis, lalu mengangguk, dan memasang senyum masam ketika mendengar Amber berkata Aether sedang mencari adiknya. Seketika, (M/n) mengingat kejadian sebelum dia memasuki dunia ini. Dan, semua ekspresi yang di keluarkan (M/n) tidak luput dari mata emas madu Aether.

"Ternyata begitu, selamat datang di Mondstadt. Tapi sepertinya, waktu kedatangan kalian kurang tepat" Kaeya menatap Aether sambil memegang pinggangnya dan berdiri tegak. Beberapa kewaspadaannya melunak ketika mendengar cerita Amber.

"Yah, bukannya kurang tepat, justru sebaliknya..." (M/n) bergumam kecil. Tapi ucapan lirih itu di dengar oleh Kaeya yang berdiri di sampingnya. Kaeya mendengus, mengabaikan ucapan (M/n).

"Aku mengerti bagaimana rasanya terpisah dari seorang keluarga" Kaeya tersenyum tipis, tangan kanannya menyentuh dadanya. Matanya berkilau sesaat, seolah beberapa gambaran memori terlihat di dalam dirinya.

A God? ||Genshin x M.Reader||Where stories live. Discover now