Diluc Ragvindr

7.5K 579 193
                                    

||Special Chapter||
||Drunk Diluc is dangerous||
||Pt. 2||

Wahahahahahahaha, oke maaf telat banget :>
Soalnya, biasalah, nugas~

♡(*´ω`*)/♡

____________________________

"Ngh...mnh...Tuan Diluc..." (M/n) hanya bisa duduk diam karena tangannya di ikat. Diikat dengan kencang menggunakan sabuk hitam kebanggaan Diluc.

"Mnh~" Diluc hanya menjawab dengungan samar. Tentunya karena mulutnya...

Penuh.

"Tuan Diluc....ngg...nha...tolongh...berhenti..." Memegang erat sprai hitam di bawahnya. (M/n) tidak berani menatap ke bawah.

Karena di bawahnya, terdapat Diluc yang 'memakan' anggotanya. Sungguh, dia jelas-jelas ingin memberontak. Tapi sepertinya Diluc lebih pintar darinya. Memanfaatkan ke linglungannya, Diluc mengikat sekaligus mengambil visionnya. Mengikat dengan sabuk yang kencang dan sulit untuk di rusak. Sekarang...dia hanya memakai celana putih panjangnya, itupun hampir lepas dari tubuhnya.

'Kenapa jadi seperti ini!!!' Batin (M/n) yang bingung setengah berkabut.

"Mnh..." Diluc menarik keluar gumpalan daging panas dan berdenyut itu dari mulutnya.

Matanya berkilat menatap (M/n) yang terlihat pasrah di bawahnya. Dia menyukai ini, tapi dia lebih suka saat (M/n) mendominasinya secara penuh. Tapi, karena (M/n) terlihat tidak berpengalaman. Diluc, sebagai orang dewasa yang baik. Dia memutuskan untuk mengajari (M/n) dari awal.

"Kau sudah keras...jadi, tidak mungkin kita berhenti di sini...ayo lanjutkan" Diluc berbicara sesekali menjilat sudut bibirnya sensual. Menjilat rasa (M/n) yang tersisa.

"...Tuan Diluc..." (M/n) tidak tau harus menangis karena di paksa atau bahagia karena melihat sisi lain dari Diluc yang sempat dia pertanyakan dan bayangkan.

Diluc mengabaikan panggilan lirih dari (M/n). Dia lebih memutuskan menanggalkan semua pakaiannya di depan remaja yang memerah seperti apel matanga. Dia jadi ingin menggigitnya sekarang. Membiarkan baju ke banggaannya berserakan di lantai. Diluc dengan tubuh telanjang, kembali mendekati (M/n).

"Jujur saja...ini pertama kali aku melakukan hal seperti ini..." Diluc berbisik lembut, dekat dengan wajah (M/n). Membuat remaja di bawahnya merintih kecil saat merasakan nafas panas Diluc bercampur dengan bau alkohol.

"Tuan Diluc...ini salah ya, maksudku aku masih di bawah umur..." Mencari alasan, ya usia legal di dunia sebelumnya adalah 18 tahun. Sedangkan dia masih 17 tahun, jadi...illegal bukan?

"Jangan beralasan, bahkan ada yang menikah di usia 16 tahun..." Diluc mencubit hidung (M/n) sampai merah. Antara gemas dan kesal di tolak mungkin.

"..." (M/n) diam, dia baru ingat. Dunia ini sangat berbeda dengan dunianya. Mungkin saja hukumnya juga berbeda...

'...oke, aku bodoh sekali...'

"...ta-tapi tetap saja ini...memalukan..." Berbisik di akhir kalimatnya. (M/n) mengalihkan pandangan dengan pipi merah.

Mas, kamu seme loh mas, but gak papa, saya suka seme yang keliatan polos but ganas di ranjang-ehem.

"Tidak perlu malu, apa yang kamu malukan. Lagipula...kita berdua laki-laki bukan?" Diluc yang mabuk, terkekeh kecil. Dia mulai bergerak, mendudukkan dirinya di perut (M/n). (M/n)?

A God? ||Genshin x M.Reader||Where stories live. Discover now