Part 7

4.9K 767 63
                                    

A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 7||
||Introgasi Tuan Kepala Merah||

"Jadi, Diona dan kamu akan membeli buah anggur di tempatku?" Dengan kecurigaan yang kental di matanya. Diluc menatap (M/n) dengan netra merah tajam.

"Benar, buah anggur yang di hasilkan Dawn Winery adalah yang terbaik di kota. Dan Diona bilang, cocok untuk beberapa percobaan" (M/n) menjawab dengan senyum tipis, mencoba terlihat polos dan tenang.

'Lihatlah Tuan Diluc, aku ini hanya remaja yang polos dan biasa' Batin (M/n) berbicara. Dia takut kerena mereka hanya berdua...

Iya, mereka berdua di ruang tengah. Tepatnya di meja makan yang panjang, mungkin. Karena (M/n) bisa melihat beberapa dokumen di meja panjang ini. Adelline dan Elzer mereka ada di luar bersama Diona. Menemani gadis kucing itu memilih buah anggur yang diinginkannya.

Sedangkan pelayan lain, kedua wanita yang bergosip. Mereka juga sedang bergosip di luar. Bergosip tentang bocah cantik yang baru saja mereka lihat. Bahkan mereka membandingkan tuan mereka sendiri dengan remaja yang baru saja mereka lihat. Sungguh pelayan yang baik, untung Diluc nya penyabar.

"Uji coba?" Matanya menyipit. Apakah orang di depannya ini menggunakan Diona untuk membeli anggur. Lalu memprosesnya untuk di jadikan racun?

"Iya, Diona ingin membuat beberapa menu baru. Jadi dia mencari bahan-bahan yang dia butuhkan. Salah satunya buah anggur yang kualitasnya tinggi, itu yang dia katakan" Tersenyum, (M/n) menjelaskan seadanya.

"...jadi gadis bartender yang membutuhkannya..." Mengangguk mengerti. Lagipula, Diona memang terkenal suka mencampur bahan-bahan yang menurutnya bisa menghasilkan hasil yang memuaskan.

Walaupun begitu, Diluc masih menatap (M/n) dengan waspada. Pertama, dia belum pernah melihat (M/n) di sekitar Mondstad. Kedua, dia bahkan tidak mengetahui kalau ada penghuni baru di Springvale. Ketiga, orang di depannya memiliki Vision. Terlihat jelas kalau dia bukan orang biasa.

'Benar...dia bukan orang biasa...' menelusuri penampilan (M/n) sekali lagi.

Diluc mengerutkan dahinya. Nihil, tidak ada yang mencurigakan. Penampilan normal, atau jika dia jujur. Orang bernama (M/n) ini memimiliki penampilan yang menakjubkan. Temperamennya jugu dan bau khas yang memenangkan. Oh Archon, Fokus lah...

'...dia bukan fatui, juga tidak mungkin seorang Penimbun Harta Karun...benar-benar warga sipil...?' Sekali lagi, mata merahnya menelusuri tubuh (M/n). Tidak ada yang mencurigakan.

"Huh, Asalmu?" Yah, bertanya adalah hal yang paling masuk akal sekarang. Untuk mendapatkan informasi, walaupun kecil.

"Ya?" (M/n) yang mengikuti keheningan Diluc sebelumnya langsung tersadar. Saat suara Diluc memasuki indra pendengarnya.

"Tch...asalmu, aku tau kamu bukan dari Monstadt. Dari mana asalmu?" Dengan tangan yang bersedekap. Diluc menatap bentuk tenang (M/n).

'Ini dia, pertanyaan yang paling ku takutkan, tapi tenang dulu. Baiklah, mulutku...aku percaya padamu...' Definisi tenang di luar, rusuh di dalam.

"Ya, aku memang bukan dari Mondstadt. Ayah dan ibuku adalah seorang pengembara. Mereka dari tempat yang jauh. Aku lahir di pedesaan kecil tanah batu, Liyue." Cerita macam apa itu (M/n). Bagaimana jika Diluc menyelidikinya, kau bodoh!

"Lalu, dimana orang tuamu sekarang?" Melihat (M/n) yang menjelaskan dengan tenang, mata jernih dan senyum tulus. Diluc hanya bisa percaya, untuk saat ini.

"Hm...a-ah, orang tuaku ada di tempat yang lebih baik...sekarang" Yah, dia tidak berbohong bukan.

Orang tuanya memang ada di tempat yang lebih baik. Lebih aman daripada dunia ini yang dipenuhi dengan misteri, monster, dan para penjahat yang berkeliaran. Mereka ada di dunia tempatnya berasal. Yah, walaupun kurang damai, itu lebih baik dibandingkan dunia ini.

A God? ||Genshin x M.Reader||Where stories live. Discover now