Zhongli

1K 140 22
                                    

Spesial Episode 1.1
(18+)
[Hardcore, Plot, Eggpreg, Penis Ganda]
~Yang underage, bijak ya bebs, Dosa di tanggung masing-masing ya sayang~

.
.
.
.
.
"...kau, bagaimana bisa jadi seperti ini?" Xianyun menatap remaja bersurai putih yang sering berkeliaran itu.

"Nyonya...jujur aku tidak tau, tadi saat aku berkeliling untuk memuaskan rasa bosan. Aku melihat sebuah telur aneh-"

"Kau mengambilnya?" Xianyun memotong ucapan remaja itu. Menatap dengan datar, sudah menebak apa yang di lakukan remaja itu.

"....hehe"

"Lalu, apa yang terjadi?" Xianyun duduk di kursi batu miliknya, menatap remaja yang sebagian tubuhnya berendam di kolam kecil.

"Telur itu meledak, awalnya, tidak ada yang terjadi. Tapi saat aku sampai di pintu desa, ada anak kecil yang menunjuk ku, mataku berubah" (M/n) bersandar di bebatuan.

"Setelah itu, aku merasa tubuhku panas gak gatal. Bingung dan panik, karena aku dekat dengan tempatmu, jadi aku datang ke sini. Di tengah jalan, fisikku berubah, seperti ini!" Ekor ular sepanjang 3 meter itu bergerak-gerak di kolam. Sisiknya perak dengan kilau warna-warni.

"Aku jadi setengah ular seperti ini" Ujung kaki (M/n) berubah menjadi ekor ular yang kuat. Pinggul sampai ke pinggangnya sebagai batas sisik itu. Sebagian wajahnya juga bersisik, mata ungu halusnya menjadi emas mencolok.

"Aku benar-benar panik, apa kau tau apa yang terjadi padaku?" (M/n) bertanya dengan polos.

"Mana gua tau ceunah----"

Ulang-ulang

"Bagaimana aku bisa tau jika kau sendiri bingung seperti itu. Kejadian ini juga baru saja aku ketahui. Hmm, mungkin kita harus bertanya pada Tuan-"

"Emoh"

"Ha...?"

"Maksudnya, gak mau. Jangan tanya ke Tuan Zhongli." (M/n) menjelaskan. Entah kenapa, dia punya firasat buruk ketika menyangkut Zhongli. Ada perasaan 'aneh' berputar di perutnya membayangkan naga itu.

"Lalu aku harus bagaimana? Walaupun pengetahuan ku luas, baru kali ini aku menangani masalah seperti ini" Xianyun menghela nafas, lelah juga berbicara dengan remaja satu ini.

"Madam Ping, siapa tau Madam Ping tau sesuatu. Cari Madam Ping saja, asalkan bukan Tuan Zhongli" (M/n) mengusap kasar dahinya.

"Kau tega juga menyuruh nenek lansia datang ke sini" Xianyun membenarkan kacamatanya. Tapi tidak menolak, dia kembali ke bentuk Cloud Retainer dan terbang. Entahlah, mungkin ke kota untuk mencari Madam Ping.

______________
Time Skip
______________

"Aku tidak tau, sepertinya kau terkena kutukan" Madam Ping menjawab seadanya sambil minum teh. (M/n) tersenyum, pasrah dan tertekan. Hanya bisa menunggu kedepannya, apa yang terjadi.

"Madam Ping"

"Hm?"

"Tatakae..." Madam Ping dan Xianyun menatap datar ke remaja depresi yang lemas di pinggiran kolam. Menangis bombai seolah masa depannya sesuram masa depan Neji Hyuga. Gelap, soalnya di dalam tanah.

(M/n) akhirnya tetap bersama Xianyun sampai Madam Ping dan dia tau apa yang terjadi pada remaja itu. (M/n) juga tidak menolak, dia cukup menikmati berendam di kolam dingin, untuk saat ini. Tapi lama kelamaan, dia merasa aneh pada tubuhnya setelah 3 hari berlalu.

Panas

Gatal

Tenggorokannya kering, seolah ada sesuatu yang belum terpuaskan. Di tambah, dia semakin sensitif dengan bau orang-orang di sekitarnya. Tidak sekali dua kali dia mencoba melilit ekornya ke tubuh Xianyun. Seolah...

Ingin memuaskan hasrat tertentu.

"Madam Ping, tubuhku terasa aneh..." (M/n) mengeluh, panas, pandangannya juga kabur sedikit demi sedikit. Seperti pandangan reptil, pandangannya mulai menguning dan fokus pada satu titik.

"Oh?"

"Demi es Tsaritsa, panas banget, mau meluk Kapten Kaeya..." (M/n) mengeluh, tubuhnya semakin teredam di air kolam yang dingin. Tapi tidak memuaskan rasa panas yang terus berputar di tubuhnya. Terutama di perutnya.

"Ping, menurutmu apa yang terjadi padanya?" Xianyun bertanya, ingin memastikan pendapatnya sendiri. Karena perilaku (M/n) seperti...

Sedang birahi.

"Ini memasuki musim kawin" Madam Ping menjawab dengan lugas. Musim kawin binatang di sekitar Liyue berbeda karena pengaruh energi adeptus di setiap bagian Liyue.

"Musim kawin? Mana mungkin-"

"Tuan Morax, juga sedang memasuki masa birahi. Ini memasuki masa masa birahi hewan yang memiliki garis darah naga. Sepertinya (M/n)...terinfeksi ular dengan garis darah naga." Madam Ping menjawab dengan tenang.

"...kalau begitu, kita harus mengurung (M/n) sampai panasnya mereka...hmm, ada tempat bekas Tuan Morax dulu, ketika dia birahi dia menggunakan gua itu. Karena dia di pelabuhan, mungkin dia akan menemukan cara. Tapi untuk (M/n) kita bisa mengurungnya dulu di sana" Xianyun menatap (M/n) yang terlihat semakin lemah tapi tampak agresif.

Cakar dan taringnya memanjang, di tambah bau agresinya semakin kental.

Predator

"Yah, untuk saat ini itu memang hal yang terbaik yang bisa kita lakukan." Madam Ping mengangguk.

(M/n) di ikat kencang, menggunakan tali buatan Xianyun. Xianyun jelas membutuhkan bantuan untuk menenggelamkan (M/n) di gua bersegel itu. Dia di bantu oleh adeptus lain. Beruntung (M/n) tidak banyak bertingkah. Sepertinya remaja itu masih memiliki sedikit kesadaran. Walaupun sempat beberapa kali (M/n) hampir menggigit para adeptus.

"(M/n) Kau akan aman di sini untuk sementara waktu. Segel ini tidak akan bisa di hancurkan oleh orang biasa. Bahkan untuk kami, memelurkan waktu untuk membuka segel gua ini sepenuhnya. Kecuali Tuan Morax. Dia dapat dengan mudah membuka segel Geo ini. Karena ini memang tempat persembunyiannya" Xianyun menjelaskan, sambil memasukkan (M/n) ke dalam gua.

(M/n) yang awalnya berfikir gua akan panas dan pengap. Ternyata di dalamnya lembab, mendinginkan kulitnya. Dia berbaring di tengah kolam besar. Badannya langsung tenggelam ke air dingin, menenangkan hasrat bergejolak di kulit-kulitnya yang terus memanas. Xianyun dan para adeptus lain saling mengangguk, lalu pergi dari gua itu setelah segel menyala.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

3 hari telah berlalu...

"Tuan Morax, anda kenapa ada di sini?" Xianyun menatap Zhongli yang kini berdiri di depannya. Zhongli ada di bentuk setengah Naganya. Ekor, tanduknya keluar. Memakai hanfu coklat sederhana yang nyaman.

"Ya, masa birahiku sebentar lagi. Dulu di kota aman, tapi setelah kedatangan fatui, susah untuk mencari tempat sepi karena banyak Fatui yang berkeliaran. Jadi aku ingin ke gua milikku"  Zhongli menjawab dengan tenang, melihat puncak Cloud retainer.

"Oh, begitu, pasti anda meminta saya untuk memastikan tidak ada yang mengganggu? Tenanglah, saya akan memastikan semuanya aman seperti biasanya" Xianyun mengangguk penuh pengertian. Zhongli mengangguk, lalu berjalan ke arah gua, membuka segelnya dengan mudah dan masuk. Kembali menyegel pintu itu.

"....kenapa aku seperti melupakan sesuatu ya..." Xianyun bergumam ragu-ragu saat menatap ke arah perginya Zhongli.

Spesial Episode 1.1
[End]

Masih ada lanjutannya kok, awokawokawok
Tapi keknya, kesela Neng Kaeya dulu kali ya, lanjutin main story xixixixixi

A God? ||Genshin x M.Reader||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang