Part 4

5K 760 48
                                    

A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 4||
|| Pemburu, Rumah, Latihan||

"Hallo, namaku (M/n) Lacostra salam kenal." (M/n) mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Eh-ah, ya salam kenal namaku Draff seorang pemburu sekaligus pemimpin Springvale. Maaf sebelumnya, tapi tanganku kotor jadi aku tidak bisa berjabat tangan untuk saat ini." Jelas Draff dengan senyum tidak enak. Dia juga menunjukkan tangannya yang memang kotor.

"Tidak, tidak apa-apa aku mengerti." Tersenyum mengerti, (M/n) menggeleng kecil. Tapi matanya melirik ke arah kepala Draff, itu telinga asli atau palsu?

"Maaf sekali lagi, tapi ada apa mencariku?" Draff bertanya dengan sopan sambil membersihkan tangannya menggunakan sapu tangan basah.

"Oh, begini Tuan Draff aku ingin bergabung dengan organisasi pemburu di Springvale." (M/n) membalas dengan tenang.

"Bergabung...tapi anak muda, masa depanmu cerah dengan vision yang kamu miliki itu. Kenapa tidak bergabung dengan knight?" Draff bertanya dengan bingung. Banyak orang yang bermimpi menjadi knight lalu terkenal, benarkan?

"Ah soal itu, aku tidak tertarik menjadi seorang knight. Aku lebih suka di alam bebas dan melihat hal-hal baru." Berkata sambil melirik alam sekitar dengan bau segar daun dan wewangian bunga.

"Haha, baiklah-baiklah, karena itu keinginanmu maka kamu boleh bergabung. Asal jangan berbuat hal yang membahayakan saja." Tertawa senang karena ada seorang pemuda yang jelas-jelas memiliki kesempatan besar malah memilih menjadi seorang pemburu kecil.

Draff benar-benar terhibur dengan pilihan (M/n). Tapi bukan itu saja alasan dia menerima pemuda tampan di depannya. Melihat pemuda itu memiliki Vision. Draff berpikir mungkin akan lebih aman memiliki orang kuat di wilayahnya. Selain untuk berjaga-jaga, jika berita ini menyebar maka Springvale pasti akan populer. Draff benar-benar bersemangat!

"Tenang saja, aku bukan type orang yang membuat kegaduhan" Tersenyum tipis. (M/n) meyakinkan dengan pandangan tegas di matanya.

"Yah, kalau begitu, kamu bisa tinggal denganku dulu, aku tinggal sendiri dirumah" Draff menunjuk rumahnya sendiri. Lalu senyum kecil muncul di wajahnya, mengingat gadis kecil bertelinga kucing kesayangannya.

"Sendiri?" (M/n) memiringkan kepalanya, bingung. Bukankah Draff itu seorang ayah?

"Benar, Diona jarang pulang, dia lebih suka tinggal di kota, karena pekerjaannya" Pepe yang menatap (M/n) kagum karena dia baru sadar kalau kakak tampan di depannya memiliki Vision.

"Aah, aku harus pulang, sudah mulai Sore. Sampai jumpa besok Paman Draff, Kakak Tampan!" Pepe, anak kecil itu langsung berlari sambil melambai. (M/n) dan Draff tertawa kecil dan membalas lambaiannya.

"Diona, putri Tuan Draff?" (M/n) yang sudah tau, berpura-pura tidak tau. Sekali lagi, untuk tidak dicurigai.

"Yah, Diona adalah putriku, dia seorang bartender yang cukup terkenal di kota. Putri kecilku yang berbakat..." Draff tersenyum dengan mata bangga. Mengingat putrinya yang menggemaskan....

"Putri yang berbakat bukan begitu, Tuan Draff?" (M/n) mengangguk setuju, Diona memang memiliki keahlian untuk menjadi bartender.

"Memang-memang, tapi (M/n) jangan memanggilku dengan tuan, panggil saja Paman. Jangan terlalu kaku denganku" (M/n) mengangguk sebagai jawaban dan tersenyum senang.

Senang karena dia sudah punya tempat untuk bersinggah untuk sementara waktu. Dan tempat untuk berlatih yang bagus. Dia ingat, di dekat air terjun di dekat patung The Seven Dawn Winery. Terdapat sebuah kemah Hilichurl yang cukup besar. Juga, terdapat lahan kosong yang cukup luas di atas air terjun. Cocok untuk melatih dirinya bukan?

A God? ||Genshin x M.Reader||Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu