Part 17

4.3K 594 58
                                    

A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 17||
||Orang Baru lagi||

"(M/n) aku tidak menyangka kau akan berkunjung secepat ini" Dengan senyum tenang di wajahnya. Zhongli menyapa (M/n) yang juga membalas senyumnya.

"Tuan Zhongli, kita bertemu lagi. Senang sekali rasanya, ya aku hanya mampir sebentar. Besok sudah harus pulang ke Mondstadt." Mengangguk kecil, (M/n) memberikan penjelasan. Toh, dia juga harus mencari pekerjaan.

"Sayang sekali, aku pikir kau akan menetap beberapa hari" Menghela nafas, senyum Zhongli sedikit goyah untuk beberapa saat. Tapi dia segera memperbaikinya, tidak ingin (M/n) merasa tidak enak.

"Mungkin jika aku menerima Quest yang ada di sekitar Liyue. Aku akan mampir, atau mungkin jika perlu. Aku akan menginap, tapi hari ini Quest ku selesai. Aku hanya berjalan-jalan sebentar" Merasa bersalah, (M/n) memberikan penjelasan lebih.

"Tidak apa-apa, luangkan waktumu. Liyue selalu terbuka untukmu (M/n)" Mengangguk kecil, senyum Zhongli merekah lagi. Sepertinya membayangkan hal yang bisa dia lakukan jika (M/n) berkunjung.

"Ya, ten-" Belum selesai (M/n) berbicara. Dia sudah di sela oleh anak anjing yang marah karena di abaikan.

"Ehem!" Batuk sengaja, Childe memasang wajah jengkel karena di abaikan. Padahal, dia jelas-jelas berada di samping mereka berdua. Ah, mengesalkan...

"Oh, dan siapa kamu?" Zhongli menatap Childe dengan tenang. Tapi tentu saja, dia tau siapa itu Childe. Hanya berbasa-basi singkat.

"Namaku Tartaglia, tapi kau bisa memanggilku Childe. Itu nama kode ku, Tuan Zhongli" Childe balas menatap mata Zhongli. Mata bercahaya seperti cor lapis. Cantik, tapi terlihat berbahaya.

'Aku harus mengawasinya ya, siapa tau aku mendapatkan beberapa petunjuk' Childe yang memulai badut-ehem, siasat nya.

"Senang bertemu denganmu Childe, namaku Zhongli. Jika ada perlu, silahkan datang Rumah Pemakaman Wansheng, aku bekerja di sana" Zhongli tersenyum simpul menjaga kesopanan. Lalu merubah wajahnya kembali netral seperti biasa.

"Rumah pemakaman ya..." Mengangguk kecil dengan senyum senang yang kembali merekah di wajahnya.

'Bagus, rumah pemakaman, sumber informasi yang sempurna...hanya perlu mendapatkan hati Tuan Zhongli dan voila...banyak informasi yang mengalir' Hilih badut, ehem, saya ini suka betul ngebully husbu satu ini.

'...sepertinya Childe mulai merencanakan rencananya, tapi...pada akhirnya dia hanya akan merasa malu' senyum tipis, tapi jika di perhatikan baik-baik. Sudut bibir (M/n) bergetar ringan. Jelas menahan tawa dari ingatan yang melesat di kepalanya.

"(M/n) apa yang kamu lakukan di sini, ini waktu makan siang. Ingin makan di suatu tempat?" Zhongli bertanya, lebih tepatnya mengajak. Siapa tau (M/n) akan jarang ke Liyue setelah ini.

"Ah, iya aku memang ingin makan, ini sudah masuk jam makan" Mengangguk kecil, (M/n) menyetujui ajakan Zhongli.

Singkatnya, mereka bertiga berakhir di Restoran Wanmin karena bertemu Xiangling yang merengek agar mereka mencoba makanan barunya. Terutama (M/n) yang menjadi pelanggan favoritnya sejak waktu itu. (M/n) adalah orang yang baik, dia bahkan tidak bereaksi berlebihan dengan masakan barunya yang tentunya dari bahan unik.

"Duduk lah di sana, aku sudah menata tempat itu khusus untuk kalian bertiga!" Dengan senyum cerah di wajahnya. Xiangling melompat kecil ke arah dapur setelah memberi tempat duduk ke pelanggannya.

A God? ||Genshin x M.Reader||Where stories live. Discover now