Part 18

3.8K 559 83
                                    

A God? ||Genshin x M.Reader||
||Part 18||
||Makan Sederhana||

"Hmm?" (M/n) tersenyum tapi sebenarnya dia sangat bingung.

Kenapa Tuan Zhongli sangat pendiam dan hanya menikmati tehnya. Raut wajahnya juga tidak terlihat terlalu baik. Apa ada yang mengganggunya. Itu tidak mungkin, memangnya apa yang bisa menggangu Tuan Zhongli. Yah, Hu Tao itu pengecualian.

Childe juga menunjukkan senyum palsu. Bukan senyum asli yang dia tunjukkan beberapa waktu yang lalu. Bahkan matanya dengan intens menatap ke arah teman makannya. Tangannya memainkan sumpit, sesekali melirik (M/n) dengan mata memelas. Kenapa dia memelas, apa yang salah. Apa karena sumpitnya?

Xingqiu yang terbiasa dengan suasana berat seperti ini hanya tersenyum sambil menutupi sebagian wajahnya dengan buku. Matanya dengan teliti melihat ke arah Zhongli, Childe dan (M/n). Mengamati penampilan baru yang menarik minatnya. Terutama si surai ungu pudar. Dia pengguna pedang kan?

Chongyun, dia yang paling sensitif. Sejak awal sudah merasakan perasaan tidak enak di atas meja makan yang di duduki lima orang ini. Jadi dia hanya memakan es krim batangannya sambil melihat sekeliling. Tidak ingin ikut campur seperti temannya. Dia lebih suka berjalan-jalan.

"...kita tidak makan?" Akhirnya (M/n) membuka pembicaraan.

Dia tidak suka, sangat tidak suka dengan suasana diam dan terasa sangat canggung. Maksudnya, ayolah, tadi sebelumnya mereka terlihat biasa-biasa saja dan bertukar beberapa kata. Tapi kenapa sekarang sepi senyap seperti pertemuan penting yang sangat, sangat serius...itu agak menjengkelkan baginya, sungguh

"Aku akan makan, tapi alat makan apa ini. Apa itu tusuk yang di gunakan untuk membakar daging, kenapa di letakkan di atas mangkuk?" Childe bertanya, sambil menunjukkan satu batangan sumpit pada (M/n) dengan raut wajahnya yang terlihat bingung.

"Eeeh, itu bukan alat untuk memanggang. Walaupun memang bisa digunakan untuk tusukan, tapi bukan itu kegunaannya" Tersenyum, (M/n) menjawab dengan nada suara pelan dan tenang.

"Lalu, untuk apa ini?" Childe bertanya sambil bermain-main dengan kedua sumpit di tangannya. Entah di pukul kan kemeja atau dia ayunkan layaknya pedang. Dasar, badut.y

"Alat yang ada di tanganmu digunakan untuk makan. Namanya sumpit, peralatan makan yang sering di gunakan oleh orang-orang Liyue. Mengingat dirimu bukan berasal dari Liyue, itu pantas bagimu untuk tidak mengetahuinya dan pasti. Tidak mengerti bagaimana cara menggunakannya" Bukan (M/n) yang menjawab kali ini, kali ini yang menjawab adalah sang Naga.

"Intinya, kau perlu belajar menggunakan sumpit" (M/n) memperjelas kalimat yang di katakan Zhongli.

"...kenapa aku harus belajar, bukannya tinggal tusuk ke makanan?" (M/n) hanya tersenyum, memang susah. (M/n) jadi penasaran, apa di Sneznaya benar-benar tidak ada sumpit.

"Ini, gunakan ini. Aku menyiapkannya untukmu" (M/n) mengulurkan tangan, memberikan sendok ke arah Childe. Setidaknya, sendok ini akan membantu sebelum Childe benar-benar bisa memakai sumpit.

"Oh...terimakasih, sungguh baik darimu" Tersenyum, Childe semakin menguatkan tekadnya untuk mendapatkan (M/n). Tapi dia juga menyadari Zhongli meliriknya dari waktu ke waktu. Lagipula, Zhongli juga tidak ada niatan untuk menutupi hal itu.

"Woah, Tuan (M/n) anda sangat hebat dalam melayani orang ya?" Xingqiu angkat bicara, toh dia harus mengorek lebih informasi tentang (M/n). Siapa tau, dia akan mendapatkan inspirasi baru.

"Ah, tidak juga. Itu hal yang wajar untuk memperlakukan tamu bukan. Lagipula, Childe berasal dari daerah yang sangat bertolak belakang dengan Liyue." (M/n) tersenyum, aih, sungguh anak yang aktif. Hey, Xingqiu tidak jauh dari umurmu. Mungkin usianya, antara 14-16 tahun.

A God? ||Genshin x M.Reader||Where stories live. Discover now