Chapter 1

16.2K 793 34
                                    

Playlist : Wanna One - Spring Breeze

Vote cerita ini biar nama kalian muncul di notif aku 🌹😘

Vote cerita ini biar nama kalian muncul di notif aku 🌹😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-;-  -;-


Richelle Cresencia Edmond. Memiliki tubuh tinggi dengan perawakannya yang ideal seperti yang diidam-idamkan semua wanita. Kulitnya putih bersih meski berjemur layaknya wanita-wanita di pantai, warna kulitnya tak juga hitam eksotis. Dia seperti replika ibunya saat muda hanya saja perbedaan tinggi yang berubah signifikan. Jika saat kecil tubuhnya lebih pendek— sekarang justru ia paling tinggi di antara teman-temannya bahkan hampir menyamai sang kakak. Kenrich.

Warna matanya kerap kali dipandang polos bak gadis kecil belum lagi bila memasang wajah cute— itu terlalu menggemaskan untuk dilihat. Rambutnya yang kecoklatan menjuntai indah sebatas punggung.

Pagi ini Richelle sudah bersiap dengan outfit sekolahnya, dress hitam bermotif bunga-bunga kecil yang memiliki panjang di bawah lutut itu nampak pas dan memperlihatkan lekuk tubuhnya, memiliki tali tipis di bagian bahu juga potongan rendah di bagian dada— dia tambahkan cardigan crop top warna krem untuk menutupi bahunya yang putih.

Namun, lagi-lagi Richelle berwajah muram. Mata itu tengah memperhatikan pantulan dirinya pada cermin— seorang wanita cantik dengan pandangan kosong namun terlihat polos dan justru imut. Ia mendesah lesu lalu pandangannya kini tertuju pada tumpukan kado yang belum juga ia buka padahal ada satu yang ia tunggu tunggu untuk menjadi kado yang pertama kali dibukanya namun sayang kado yang ia tunggu tak ada... Lagi.

Sudah sepuluh tahun Alaric tidak juga menemuinya bahkan sekedar memberi kabar pun tidak. Bisa-bisanya Richelle tetap berharap dan merindukan pria itu.

Oh, bagaimana kabarnya sekarang? Apa dia semakin tampan? Kepintarannya semakin meningkat? Atau bahkan sudah mampu menghafal semua bahasa yang ada di dunia?

"Diana!"

Tak menunggu lama, seorang pelayan yang disebutkan namanya itu muncul di pintu kamarnya. "Ya, Nona." Wanita sepuluh tahun lebih tua darinya itu berdiri sopan beberapa langkah di belakangnya.

" Wanita sepuluh tahun lebih tua darinya itu berdiri sopan beberapa langkah di belakangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Where stories live. Discover now