Chapter 9

7.3K 454 31
                                    

Playlist : Taeyang - Wedding Dress

Vote cerita sebelumatau setelah membaca 😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Vote cerita sebelum
atau setelah membaca 😘

CALL ME DEDEW
~NO AUTHOR, PLEASE~

🔞 Warning 🔞


🌷🌷🌷


Beberapa kali Jay menelpon Vanessa namun pemilik nomor itu tak kunjung menjawabnya. Alhasil saat itu juga dia bergegas mendatangi kantornya dengan beralasan ada kepentingan yang harus mereka urus agar semua karyawan termasuk teman-teman Vanessa yang berada di firma itu tidak curiga.

Ya, hubungan mereka memang masih dirahasiakan atas kesepakatan bersama. Vanessa tidak nyaman jika privasinya diketahui banyak orang termasuk hubungannya dengan Jay. Begitu juga Jay sendiri selain tidak mau diketahui Richelle, Skyla pun tidak akan merestui hubungan mereka bahkan dengan jelas bahwa sang ibu tidak menyukai Vanessa karena selain masa lalu yang pernah membuat anaknya sakit hati karena dikhianati, Skyla sendiri memang sudah sejak awal tidak begitu nyaman melihatnya.

Jay ingat saat itu, Skyla bersumpah serapah mengeluarkan kata-kata jelek yang jarang sekali terlontarkan dari mulut cantiknya. "Wanita busuk seperti dia tidak pantas bersanding dengan putra ku... Jay, kau tidak usah menangisi wanita murahan sepertinya. Mommy senang akhirnya hubungan kalian berkahir karena sejak awal pun aku tidak menyukai wanita ber-make up tebal itu. Apalagi dia adalah anak dari seorang pelacur. Astaga! Bisa bisanya kau tidak merasa jijik, Nak?"

"Ya Tuhan!" Pekik seorang resepsionis saat melihat Jay berdiri di mejanya.

Selain karena mengenal sosok pria di hadapannya, wanita itu juga baru saja menstalking sosial media Jay. Tidak menyangka justru sekarang bisa dengan langsung melihat pria muda setampan Jay putra tunggal kaya raya.

"Sir? A-ada keperluan apa di firma kami?" Suara gagap terdengar jelas. Wanita pemalu tersebut ketar-ketir menahan kegugupan.

"Aku sudah memiliki janji pribadi dengan Vanessa Kracht. Bisa kau tunjukkan di mana ruangannya?"

"O-oh. Tunggu, saya perlu memeriksa—"

"Tak usah." Jay sedikit mencondongkan badannya. "Kami baru saja saling mengirim pesan dan itu mendadak. Ku rasa dia belum sempat memberitahu mu,"

Wanita itu menelan salivanya kuat-kuat sebab kegugupan semakin menjadi apalagi jaraknya cukup dekat dengan posisi Jay yang seperti itu. Dapat dilihat dari ekor matanya banyak orang yang memerhatikan mereka juga pekikan karyawan wanita.

Setelah memberitahu dimana ruangan Vanessa, Jay pun mengayunkan kedua kakinya dengan langkah panjang penuh karisma. Dia terlihat seperti petinggi dari pemilik firma ini. Oh, tentu saja Jay mampu melengserkan pemiliknya dengan cara ia membeli gedung ini tentunya.

𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Where stories live. Discover now