Chapter 68 [END]

11.2K 420 61
                                    

Playlist : Avril Lavigne - Happy Ending

Playlist : Avril Lavigne - Happy Ending

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Please, ku mohon jangan kecewa 👍

-HAPPY READING-

🌷🌷🌷

18+

Menikmati pagi yang mulai terkikis oleh siang. Setelah terjadinya pertengkaran antara mulut dan mulut, kedua tersangka itu justru mengakhirinya dengan berbaikan yang juga ditutup dengan memadu kasih untuk menyalurkan rasa rindu yang menggebu.

Tidak sepenuhnya selimut membalut tubuh telanjang mereka terutama sang wanita yang kini memimpin percintaan. Dengan rambut yang terurai berantakan, wajah bersemu kemerahan juga tatapan sensual yang sangat menggairahkan. Dua bagian yang menggantung itu berayun-ayun cepat tak kuasa bagi si pria untuk tidak memainkannya.

Alaric mengangkat tubuhnya sehingga dia duduk berpangku Richelle, pun wanita itu semakin menjadi akibat ulah suaminya yang terus menggerayangi setiap inci tubuhnya di bagian sensitifnya.

Keringat seolah tak berhenti. Rasa lengket dan panas melingkupi keduanya. Astaga, Richelle tidak tahan, gelombang itu akan sampai dan ia sangat menantikannya.

Keletihan yang menyerangnya memperlambat Richelle untuk bergerak, hal itu pun disadari oleh Alaric.

"Shit!" Richelle menggeram kesal karena tiba-tiba saja Alaric membanting tubuh mungilnya begitu saja saat ia akan mendapat orgasmenya.

"Wow, kau semakin menggairahkan saat mengumpat, sayang..." Suara berat nan seksi itu menyeringai.

"Please! Alaric.. ugh," Richelle merengek dan hampir mau menangis rasanya karena Alaric justru malah menggodanya.

Pria itu membalik tubuh Richelle dan ia pun tahu gaya favorit suaminya ini akan membuatnya semakin terseret-seret dalam kenikmatan.

Bermenit-menit lamanya, kelegaan pun akhirnya tiba. Richelle mengeluarkannya begitu deras dan Alaric tidak membiarkan istrinya menikmati pelepasannya. Al semakin brutal untuk gilirannya menanamkan semua benih cinta dalam rahim wanitanya.

Desahan pun melolong erotis yang berpadu dengan geraman berat. Nafas mereka beradu kasar dan terengah-engah dalam balutan kepuasan yang tidak bisa disetarakan dengan apa pun karena bercinta adalah sesuatu yang paling nikmat bagi manusia pemilik nafsu sebenarnya.

Richelle merebahkan tubuhnya di dadanya yang bidang, nafas keduanya masih terdengar berat dan menciptakan waktu untuk saling diam dalam kemesraan. Membiarkan tangan hangat itu meremas lembut miliknya yang tidak terhalang apa pun. Selimut mereka dibiarkan menutupi bagian bawahnya saja karena pendingin ruangan belum menghilangkan panas yang menggerahkan.

"Al.."

"Iya, sayang?"

Richelle mengulum senyum dengan respon Alaric yang terlalu cepat.

𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang