MDB - 10🏁

55.6K 3.7K 93
                                    

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌

•••

Huekk

Huekk

Kiara kembali memuntahkan isi perutnya yang hanya keluar cairan bening itupun hanya sedikit, matanya berkaca-kaca saat merasakan tubuhnya kembali lemas. Ia tidak tau kenapa ia bisa seperti ini, bahkan dirinya sudah rapi dengan seragam sekolah.

Untung kedua orang tuanya akan pulang besok, jadi orang tuanya tidak akan khawatir. Ia mencepol rambutnya kemudian mencuci wajahnya menggunakan air dingin di wastafel dan menatap cermin.

Hingga matanya menatap satu pack pembalut yang masih tersusun rapi, tunggu, Kiara menutup mulutnya menggunakan tangannya ia berjalan mundur kaget. Air mata mulai menetes dipipinya, wajahnya memerah.

"B-bunda.." lirih Kiara terisak, bulan ini ia belum datang bulan.

Kiara dengan cepat keluar dari toilet yang berada di dalam kamarnya. Ia dengan segera mengambil tas sekolahnya kemudian turun kebawah, menatap Bibinya yang sedang menata makanan dimeja makan.

"Bibi" panggilnya pelan.

"Eh! Neng Kiara, ada apa neng" Ujar Bi Uti seraya terkekeh kecil.

Kiara yang melihat ikut terkekeh, "Bi, Kiara langsung berangkat ya?"

"Neng ngga sarapan dulu?" Tanya Bi Uti.

Kiara menggeleng, ia benar-benar tidak nafsu makan saat ini. "Sarapan dikantin aja, bibi kalau mau makan makanannya makan aja" ujar Kiara tersenyum manis.

"Neng Kiara mending makan roti dulu, Bibi takut neng Kiara sakit. Neng kan tau sendiri, Bapak kalo udah tau neng Kiara sakit, galak" ujar Bi Uti, tapi memang benar adanya. Setiap Kiara sakit Ayahnya akan bersikap lebih galak, bukan galak tapi lebih tepatnya tegas. Tegas kepada semua pelayan dirumahnya yang tidak becus menjaga Kiara.

"Kiara minum susu aja deh, nanti kalo udah sampe sekolah Kiara bakal langsung sarapan kok. Kiara ngga bakal sakit, bibi tenang aja" ujar Kiara seraya mengusap lembut pundak asisten rumah tangganya.

"Yasudah kalo gitu, neng Kiara mau berangkat sama mang Ali atau gimana?" Tanya Bi Uti.

Kiara menggeleng, "Ngga bi, Kiara berangkat nanti dijemput temen"

"Temen apa temen nih?" Goda Bi Uti mampu membuat wajah Kiara memerah malu.

"Ih Bi Uti, temen Kiara beneran dong. Yang semalem itu lohh"

"Ohh yang semalem abis pergi sama neng Kiara?" Tanya Bi Uti membuat Kiara mengangguk semangat.

"Ganteng tau, Neng. Pasti jadi artis disekolah Neng Kiara" ujar Bi Uti seraya berbisik, Kiara tertawa kecil.

Kiara mengangguk, "Iya Bi, dia artis. Artis sekolah tapi, pokoknya satu sekolah ngga ada yang ngga kenal dia" ujar Kiara mulai bercerita.

"Aduhhh, cocok deh sama Neng Kiara, sama-sama cakep!" Ujar Bi Uti seraya menunjukan jempol kedua tangannya, Kiara kembali terhibur melihat kelucuan Bi Uti.

MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]Where stories live. Discover now