MDB - 15🏁

45.8K 3.3K 37
                                    

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌🏁

•••

"Anak Ayah hamil?"

Kiara mendadak sesak nafas mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut sang Ayah, ini pertama kalinya Ayahnya sedingin dan semarah ini kepadanya.

Ia meremas tangannya satu sama lain, ia tidak tau harus menjawab apa. Mulutnya mendadak kelu untuk menjawab pertanyaan Ayahnya, matanya sekarang sudah memerah dan air matanya yang sudah menggenang dipelupuk matanya.

"Maksud kamu apa nanya kaya gitu ke anak aku?" Tanya Amel membela Kiara memandang suaminya marah, tiba-tiba marah-marah dan menuduh Kiara hamil. Amel sebagai ibu tentu saja sakit hati.

"Masih mau ngebela? Anak kita hamil, kalau ngga percaya tanya lelaki ini" ujar Agra santai, namun mata tajamnya terus memandang putrinya yang menunduk dengan dalam meremas tangannya.

Ia tau putrinya sedang ketakutan sekarang, tapi ia harus tegas. Putrinya sudah membuat kesalahan yang begitu fatal sekarang, apa lagi Kiara belum 17 tahun namun sudah bertubuh dua.

"Ayah suruh kamu jawab bukan nangis" gertak Agra memandang Kiara yang tengah terisak sekarang.

Sementara Kiara, isakannya semakin terdengar saat Ayahnya menyuruhnya untuk menjawab. Susah baginya untuk menjawab ataupun mengangguk sebagai jawaban bahwa ia hamil.

Amel terdiam memandang suaminya, ia belum bertanya kepada lelaki disampingnya. Ia beralih kepada putrinya kemudian menangkup wajah anaknya.

"Jawab yang jujur, Ayah didik kamu untuk jadi anak yang jujur kan?" Tanya Amel lembut seraya menghapus air mata Kiara menggunakan tangannya dengan lembut.

Kiara mengangguk pelan mendengar suara Bundanya, ia mengangkat kepalanya dan langsung terkunci dengan tatapan Ayahnya yang sangat tajam. Benar-benar tajam bahkan membuat air mata Kiara kembali menetes.

Kiara kembali menunduk tidak kuat menahan air matanya yang terus saja ingin mengalir dipipinya.

"Maafin Kiara.." ujarnya pelan kemudian air matanya kembali menetes dengan deras kali ini.

"Kiara hamil"

Amel mengangkat kepalanya berusaha menghalau air matanya yang ingin menetes saat itu juga, mendengar bahwa putri semata wayangnya tengah mengandung.

Umur semuda Kiara apa bisa nanti mengurus anaknya sendirian? Mendidik anaknya sendirian, mungkin bagi orang menikah itu gampang tapi yang susah itu jadi orang tua. Dan memang faktanya seperti itu.

Banyak ibu diluaran sana yang gagal mendidik anaknya, seperti dirinya sekarang. Bahkan Amel saja gagal mengurus putrinya sendiri bagaimana nanti Kiara yang masih sangat muda?

Umur gadis itu masih panjang, kenapa dengan mudahnya Kiara merusak dirinya sendiri.

Agra menunduk marah, kecewa, sedih, semua menjadi satu saat ini ditubuhnya. Marah karna ia gagal mendidik putri semata wayangnya, kecewa pada dirinya sendiri karna ia tidak becus menjaga putri semata wayangnya, dan sedih mendengar bahwa putrinya hamil diusia semuda ini.

MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin