MDB - 52🏁

31.2K 3.2K 1K
                                    

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌🏁

•••

Netra gadis itu perlahan terbuka dengan alis mengerut ia mengedarkan pandangannya diruangan yang sepi ini, ia menunduk melihat tangannya yang tengah diinfus dengan selang yang berisi cairan merah itu. Seragam sekolahnya pun sudah hilang entah kemana, hanya ada sepasang baju rumah sakit berwarna biru muda yang terpasang ditubuh kecilnya.

Perlahan tangannya hendak mengelus perutnya namun kali ini, ia merasakan hal yang sangat berbeda. Kenapa perutnya mendadak rata dan tidak gendut seperti biasanya?

Ceklek

"Sayang? Udah bangun nak?" Tanya Amel lembut saat membuka pintu itu, dan berjalan seraya tersenyum hangat menghampiri dirinya. Tapi, Kiara bisa lihat ada bekas jejak air mata disana, Kiara bisa menyadari itu semua.

"Bunda" panggil Kiara dengan suara kecilnya, perasaannya benar-benar tidak enak mengingat kejadian disaat Clara menginjak perutnya.

Apakah putranya baik-baik saja? Bagaimana kabar putra semata wayangnya sekarang?

"Iya sayang?" Tanya Amel lembut menatap Kiara dengan tatapan yang sulit diartikan, masih tidak bisa membayangkan nasib putrinya akan jadi seperti ini diusianya yang masih 16 tahun, seharusnya Kiara bersenang-senang dengan teman remajanya tapi gadis itu justru dihadapi masalah yang memaksa dia untuk dewasa dalam sekejap.

Mata Kiara perlahan berkaca-kaca kemudian mendongak menatap Bundanya, tak lama bulir air mata itu menetes dan berhasil membuat Amel iba, wanita itu langsung memeluk tubuh kecil Kiara dan mengusap punggung putrinya dengan sayang.

"Anak Bunda anak yang kuat.." lirih Amel kemudian kembali mencium pucuk kepala Kiara dengan sayang.

Kiara menggeleng kecil, "Maksud Bunda? Bunda anak aku mana? Bunda jawab Kiara!" Paksa Kiara melepaskan pelukannya, namun Amel terus mengeratkan pelukannya tidak mau melepasnya.

Amel tidak sanggup melihat reaksi Kiara jika tau kalau Kiara keguguran, Kiara kehilangan putra yang sudah gadis itu siapkan namanya, Kiara kehilangan dunianya, Kiara kehilangan pahlawan kecilnya, Kiara kehilangan malaikat kecilnya, Kiara kehilangan lelaki yang kelak akan melindungi Kiara dari dunia luar.

"Bunda lepas! Bunda kenapa perut Kiara kempes?! BUNDA!!" Bentak Kiara marah menatap Bundanya dengan tatapan yang marah, namun perlahan tatapan itu berganti menjadi tatapan yang sendu dan air mata dari kata Kiara harus kembali mengalir lagi dan lagi.

"Bunda jawab Kiara.." lirih Kiara menggenggam kedua tangan Bundanya menatap Amel penuh harap.

"Bunda, anak aku ngga meninggal kan? Anak aku masih diperut aku kan? Anak aku sayang sama aku jadi dia ngga bakal pergi ninggalin aku juga kan Bunda? Bunda ayo jawab jangan diem aja!!" Paksa Kiara lagi, Kiara sudah memaksa Bundanya namun Bundanya tidak mau membuka suara dan setia menangis dalam diam.

"Bunda jawab Kiara, Kiara mohon.." lirih gadis itu sekali lagi.

Karena tidak mendapat jawaban, gadis itu langsung melepas kasar infus yang tertancap ditangannya, kemudian perlahan turun dari kasur dan berjalan dengan satu tangan yang memegang perutnya karena perutnya mendadak sakit ketika ia berjalan, perlahan ia membuka pintu rumah sakit itu kasar dan langsung membuat Ayahnya sekaligus kedua mertuanya kaget disana.

MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang