MDB - 26🏁

35.5K 2.8K 154
                                    

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌🏁

•••

Axel meninju samsak seukuran tubuhnya itu dengan emosi yang membuncah. Sudah sekitar satu jam ia terus memukul samsak itu tanpa ampun, bahkan keringat sudah membasahi seluruh tubuhnya dan juga wajahnya yang menggeram seolah ingin marah pada seseorang.

Tidak ada rasa pegal pada tangannya, tangannya serasa sudah mati rasa setelah meninju samsak besar ini selama kurang lebih satu jam. Tapi dirinya belum juga puas, dan emosinya belum menurun sejak tadi.

BUGHH

Untuk terakhil kalinya Axel memukul samsak itu dengan sangat kencang, tubuhnya dengan lemah langsung jatuh terlentang dengan nafas yang terengah-engah. Rambutnya lepek karena keringat, dan tangannya yang bergetar serta dadanya yang naik turun karena emosi.

"Bangsat! Kiara!" Bentaknya tiba-tiba setelah meninju udara, membayangkan kejadian tadi disekolah.

Melihat Kiara yang masuk kedalam mobil milik anak baru itu berhasil membuat Axel marah, Axel sangat marah pada istrinya itu. Masalah kemarin belum terselesaikan kini harus muncul masalah baru lagi, kepala Axel benar-benar pusing.

Terlebih ia juga harus membuktikan pada Kiara kalau Axel tidak bersalah atas Andra.

"Kenapa lo lebih milih orang lain daripada suami lo sendiri, sialan!" Makinya dengan suara yang pelan namun tajam.

Malam ini Axel akan tidur di apartment miliknya, yang hanya tersedia satu kamar dan satu kamar mandi. Disinilah Axel akan menenangkan pikirannya, tidak ada yang tau jika dirinya memiliki kamar disalah satu apartment besar dikota jakarta ini.

Axel mulai berdiri dan meminum minumannya hingga tandas dengan sekali tenggukan, rasanya percuma saja dirinya seperti ini. Nyatanya emosinya masih saja membuncah dalam dirinya, ia tidak puas dengan samsak didepannya, ia hanya ingin memukul tubuh Alan dengan kencang saat ini dan membuat lelaki itu koma.

Memang dari awal lelaki itu masuk ke sekolah ini, ia sudah tau, Alan naksir kepada Kiara. Alan selalu memperhatikan gerak-gerik Kiara dan kemana Kiara akan pergi, dan Axel benci lelaki. Sangat benci.

Bahkan Axel juga tau saat dirinya tidak masuk sekolah, Alan terus mendekati istrinya itu. Jangan tanya tau darimana Axel tentang hal itu, Axel memiliki banyak akses dengan murid disekolah ini. Setelah mengetahui hal ini Axel benar-benar ingin menonjok wajah jelek milik Alan dan membuatnya koma terbaring lemah dirumah sakit, persis seperti Andra.

Axel mematik rokoknya kemudian menghisapnya dengan sangat kencang, membayangkan itu adalah bibir Kiara yang manis. Dan mengebulkan asapnya seraya menatap pemandangan ibu kota ini lewat jendela besar yang berada didepannya. Axel melanggar aturan, area ini dilarang merokok. Axel tidak peduli, ia hanya ingin tenang saat ini.

Mungkin kalian mengira Axel akan pergi ke club untuk menenangkan pikirannya dengan bermain bersama wanita jalang disana. Axel bukan lelaki seperti itu, jika Axel mencintai satu perempuan hanya perempuan itu yang bisa menguasai
seluruh tubuhnya, nafasnya, pikirannya. Persis seperti Kiara, walau Axel tau.

Kiara hanya taruhan semata.

Mungkin kalau meminum minuman alkohol, Axel akan meminum itu nanti tapi untuk bermain dengan wanita demi memenuhi kepuasan belaka, Axel tidak akan pernah melakukannya.

MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]Where stories live. Discover now