MDB - 16🏁

44K 3.4K 225
                                    

Hello🦋

𝖍𝖆𝖕𝖕𝖞 𝖗𝖊𝖆𝖉𝖎𝖓𝖌🏁

•••

"Axel hamilin anak orang"

Plak

Wajah Axel terhuyung ke samping dengan kencang saat tangan Maminya dengan keras menampar wajahnya. Namun Axel berusaha menahan wajahnya agar tidak sekalipun terlihat merasa perih dan kesakitan, walaupun tamparan ini benar-benar keras. Tapi tetap saja, ia anak laki-laki tidak boleh terlihat lemah dikala seperti ini.

Air mata Aura lolos begitu saja mendengar penuturan putra semata wayangnya, tidak menyangka tentu saja. Apa yang merasuki tubuh Axel hingga berani menghamili anak orang, kecewa melihat anaknya yang bergaul sejauh ini dan seliar ini.

Raina yang melihat itu menahan nafasnya, baru pertama kali ia melihat Maminya se-marah ini pada anaknya. Biasanya Axel hanya akan dimarahi atau fasilitasnya disita, tidak pernah main tangan sekalipun.

"Maaf.." ujar Axel menunduk tidak berani menatap wajah kedua orang tuanya, fyi Axel masih lesehan didepan kedua orang tuanya.

Alex menghela nafas, "Duduk yang bener" titah Alex.

"Pi–"

"Duduk yang bener Marcellos!" Sentak Alex dengan wajah memerah menatap putranya, Axel yang nurut langsung duduk di sofa seperti semula. Bisa dihitung jari Papinya memanggilnya dengan sebutan Marcellos, itu artinya Alex benar-benar marah.

Axel memandang Maminya dalam diam, "Pantes kamu nge-hamilin perempuan diumur kamu yang masih semuda ini? Kerasukan apa kamu? Apa yang buat kamu berani nge-hamilin perempuan itu? Kamu yakin bisa tanggung jawab karena kamu punya uang? Iya? Jadi orang tua ngga gampang! Mami aja kualahan ngurusin kamu! Gimana nanti sama kamu dan perempuan itu? Yakin? Mikir tuh yang panjang, jangan mikir enaknya aja!" Bentak Aura panjang memandang putranya tajam.

Axel menelan salivanya kasar, bodoh. Harusnya ia mikir seperti pikiran Maminya. "Axel janji Axel bakal rajin kerja buat hidupin keluarga kecil Axel, Axel ngga akan minta uang Mami sama Papi" ujar Axel yakin, ia harus bertanggung jawab semuanya, bukan hanya sekedar menikahkan. Ia juga harus memberi makan Kiara dan anaknya nanti.

"Mami ngga permasalahin itu! Tanpa kamu minta Mami sama Papi bakal ngasih! Itu ngga usah kamu pikirin, sekarang yang kamu pikirin gimana caranya kamu buat ngelindungin perempuan itu, dan ngga kena hakim sosial, kamu udah mutusin hidup orang Axel. Karena kamu perempuan itu putus sekolah, karena kamu cita-cita yang udah dia impikan rusak. Sekarang kamu harus pikirin caranya menebus semua kesalahan kamu semua sama keluarga perempuan itu" mata Axel berkaca-kaca mendengar ucapan Maminya, ia kira Aura akan melempar semuanya kepada Axel ternyata tidak. Harusnya Axel sadar, Aura se-sayang itu kepadanya.

"Axel tadi udah kesana, Axel bilang Axel bakal tanggung jawab. Mereka minta besok kita harus kesana" ujar Axel pelan seraya menunduk.

"Mau tinggal dimana kamu setelah nikah? Mau jadiin istri kamu sama anak kamu gelandangan?" Tanya Maminya berhasil membuat Axel terdiam, tapi ia hampir lupa. Axel punya apartment di kota besar ini, mungkin nanti ia dan Kiara akan tinggal disana.

Axel janji, setelah ia lulus sekolah ia langsung membeli rumah dan memberi Kiara kehidupan yang mungkin lebih layak dari tinggal di apartment itu, apartment itu kecil. Hanya tersedia satu kamar dan satu kamar mandi, biasa Axel kesana jika perasaannya tidak baik-baik saja.

MY DANGEROUS BOY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang