T I G A L I M A

29.8K 2.5K 20
                                    

Di suatu weekend yang cerah, di kediaman Renjaka bersama orang tua dan adiknya, omongan Ibu Saraswati, Mama Renjaka, kepada Renjaka seolah membuat hari sabtu Renjaka mendadak gelap, "Ja, kemarin pas Mama anter Rendra ke sekolah, ditanya sama Miss Ratri"

"Nanya apa, Ma?" Renjaka sedang menemani Rendra menyusun legonya. Anak laki-lakinya ini tampak suka sekali dengan lego. 

Ibu Saraswati meletakkan cemilan puding untuk Renjaka di mejanya, "Nanya, Bunda-nya Rendra ke mana? Kok gak nganter ke sekolah"

Adelia yang baru datang sambil membawa piring puding yang sama dengan Renjaka langsung menghentikan langkahnya dan melihat wajah kakak laki-lakinya itu langsung pucat. 

Renjaka tidak memperkirakan hal ini ketika dengan gamblangnya memperkenalkan Renata sebagai Bunda-nya Rendra saat mengantar field trip kemarin.

Adelia langsung duduk di sebelah Mamanya, "Siapa, Ma, Bundanya Rendra?"

"Tanya sama Mas mu tuh, Mama juga nggak tahu" tunjuk Ibu Saraswati ke arah Renjaka dengan dagunya.

Adelia lalu mengalihkan tatapannya pada Renjaka, yang ditatap hanya bisa meringis menanggapinya. 

"Kamu udah punya pacar, Mas?" tanya Bu Saraswati lagi kepada Renjaka. "Jangan cengengesan aja daritadi ditanya, bukannya jawab" hardik Bu Saraswati galak yang mendapat balasan tawa dari Adelia. 

"Kapan-kapan aku kenalin, Mam" jawab Renjaka singkat. Ia belum membahas dengan Renata mengenai pertemuan dengan orang tua masing-masing. 

Kemarin sebenarnya Ia sudah ingin mengajak Renata untuk bertemu Ibu Renata di Bandung, namun obrolan mereka terdistraksi dan malah membahas soal merahasiakan hubungan mereka dari Jaendra dan Hani setelah bertemu dengan Aji.

"Besok diajak makan siang bareng nggak bisa?" tanya Ibu Saraswati sambil menyuapi Rendra dengan puding bikinannya. 

"Dia lagi pulang ke Bandung, Mam"

"Bandung?"

"Iya, Ibu nya tinggal di Bandung. Dia kerja di sini" Renjaka lalu beranjak menuju kursi di sebelah Adelia dan mengambil piring puding dan mulai menyuapnya. 

Adelia menyenggol pelan pundak Renjaka, "Siapa, sih?" tanya Adelia pelan.

"You know her" jawab Renjaka tidak kalah pelannya.

"Renata?" suara pelan itu kini menghilang diganti dengan suara terkejut dari Adelia yang tidak bisa dibilang pelan.

Renjaka hanya mendengus lalu tertawa melihat keterkejutan Adelia, Ia hanya menjawab dengan anggukan.

"Renata siapa?" tanya Bu Saraswati lagi, yang sedari tadi masih belum mendapatkan jawabannya mengenai Bunda Rendra.

"Bentar, Mam, biar aku yang interogasi papa-nya Rendra dulu" Adelia kemudian menoleh pada Renjaka, "Kok lo gak cerita sih, Mas?"

"Baru, Li, belom ada sebulan"

"Ah, ngaco. Belum dikenalin ke Mama tapi udah diajak anterin Rendra. Sukurin lo malah ditodong Mama kan sekarang"

"Nggak kepikiran kemarin, Li" Renjaka menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Jadi kaya gimana ceritanya akhirnya lo bisa membuka hati lagi? Akhirnya, ya Allah, kakak gue gak membusuk karena kelamaan jomblo" Adelia mengangkat tangannya sebagai rasa syukur yang mendapat pukulan pelan dari Renjaka, "Enak aja gue busuk. Emangnya buah"

"After 3 years, Mas. Akhirnya ada lagi cewe selain Mbak Nina. Walaupun yang sekarang mukanya juga kaya Mbak Nina sih. Cuma ganti kepribadian aja ya?" Adelia juga sudah sedikit mengenal sifat Renata yang sangat berbeda dengan mendiang kakak iparnya dulu yang lebih pemalu dan pendiam. 

Never Been Easy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang