[Ekstra Part] S A T U

39.1K 2K 23
                                    

Renata terbangun ketika matahari sudah cukup tinggi. Namun, ruangan tempatnya tidur masih cukup gelap, hanya sedikit sinar matahari yang masuk dari sela-sela hordeng kamarnya yang terbuka sedikit. 

Renata bergerak dari posisi tidurnya dan merasakan ada sebelah tangan memeluk perutnya. Membalikkan badannya, Ia menemukan wajah Renjaka yang masih tampak tertidur pulas di sebelahnya. Dengan senyum yang otomatis terpasang di wajahnya, Renata mengusap pelan wajah Renjaka, membuat lelaki itu menggeliat sedikit dalam tidurnya merasakan sentuhan Renata.

Renata mengusap pelan rambut Renjaka yang tampak berantakan, kemudian turun ke pipinya dan berhenti setelah mengusap pelan bibir laki-laki yang menjadi sudah menjadi suaminya itu selama 3 hari. 

Baru 3 hari, mereka masih berada di lokasi honeymoon. Berdua saja tanpa Rendra. Padahal Renata sudah meminta untuk mengajak Rendra dan Adelia ikut bersama mereka saat bulan madu, yang tentu saja langsung ditolak oleh Renjaka.

"Ta, mana ada honeymoon ngajak anak sama adik?" ujar Renjaka ketika Renata mengajukan idenya mengajak Rendra dan Adelia. 

Mereka yang saat itu masih sibuk mengurus persiapan pernikahan, dan pembicaraan itu keluar saat mereka sedang bersama Adelia, sontak membuat Adelia tertawa keras.

Renjaka melanjutkan, "Tuh liat, diketawain Adelia kamu mau ngajak mereka honeymoon"

Renata meringis, "Ya kan biar rame, Mas"

"Honeymoon itu cuma berdua, Ta. Suami dan istri. Nggak ada ngajak keluarga juga, kamu pikir mau arisan?"

"Kasian, Mas, Rendra kita tinggal seminggu lebih. Kita enak jalan-jalan"

Renjaka menghela nafasnya, membuat Adelia hanya bisa tertawa mendengar pembicaraan kakak dan calon kakak iparnya. 

"Nanti kita atur jalan-jalan sama Rendra juga. Semua kita ajak, mama papa saya, ibu kamu, abi dewi sama shaka juga. Semua diajak. Tapi pas honeymoon, kita cuma berdua. Oke, Ta?"

Renata menoleh pada Adelia yang masih tertawa, "Li, kamu nggak mau ikut ke Raja Ampat?"

Renjaka mendelik pada Renata yang malah bertanya pada Adelia. Adelia menghentikan tawanya, "Ren, semau-maunya aku jalan-jalan ke Raja Ampat, tapi nggak barengan sama kalian honeymoon juga. Kasian kakakku, Ren. Dia tuh udah lama nggak berduaan sama cewek, masa pas honeymoon juga masih diganggu sama aku dan Rendra"

Pembicaraan absurd itu akhirnya berakhir dengan Renata yang masih merajuk, dan Renjaka yang menghela nafasnya berkali-kali mendengar permintaan aneh Renata.

Kembali kepada kondisi mereka saat ini yang masih nyaman berbaring di tempat tidur. Setelah serangan fajar yang dilakukan Renjaka pada Renata, ehem, maklum pengantin baru. Renjaka kini menggeliat dan mulai membuka matanya, kemudian tersenyum ketika melihat Renata yang masih asyik mengelus wajahnya di sana sini.

"Pagi, Sayang" sapa Renjaka.

"Pagi, Mas. Ini kita mau sampe jam berapa tidur-tiduran terus begini?"

Bukannya bangun, Renjaka malah makin mengeratkan pelukannya, "Sampe saya puas"

"Emang belum puas udah ngekepin aku dari pertama kita dateng? Sampe belum ke mana-mana loh kita. Kamu nggak pengen jalan-jalan?"

"Besok aja, Ta, jalan-jalannya"

"Kemarin juga Mas bilangnya besok, sekarang juga besok lagi"

Renjaka tertawa, "Ya kan honeymoon isinya tuh begini aja, Ta. Tidur, bangun lagi, pelukan, ciuman, tidur lagi, gitu terus diulang sampe pulang"

Renata mencubit hidung Renjaka sedikit keras, membuat sang empunya hidung tertawa lalu berusaha melepaskan cubitan Renata.

"Aku pengen snorkling, Mas"

Never Been Easy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang