E M P A T P U L U H

28.5K 2.2K 31
                                    

Weekend kali ini digunakan Renjaka untuk memenuhi janjinya pada Renata, berjalan-jalan dengan Rendra. Memang bukan piknik dengan menggelar tikar di taman terbuka sambil membawa bekal makan siang dan menikmati dengan angin sepoi-sepoi. Mereka hanya menghabiskan waktu bersama mengunjungi salah satu akuarium indoor yang ada di salah satu mall di Jakarta.

Seperti biasa, saat di mobil Renjaka akan diacuhkan oleh Renata karena wanita itu asik bercengkrama dengan Rendra yang duduk di carseatnya. Renjaka kali ini tidak complain, karena Ia tahu, itu adalah salah satu cara Renata untuk mengakrabkan dirinya dengan Rendra. Dan senyumnya semakin bertambah lebar ketika melihat Rendra yang menyapa Renata dengan sangat riang saat melihat wanita itu masuk ke dalam mobil dan duduk di sampingnya. 

Begitu sampai di tempat tujuan, Renata tidak melepaskan genggaman tangannya pada Rendra. Ia mengikuti langkah kecil Rendra kemanapun anak itu melingkah. Sesekali mereka berhenti di depan sebuah akuarium besar yang isinya menarik perhatian Rendra. Renata berjongkok di samping Rendra untuk berbicara dengan anak laki-laki tersebut dan berupaya untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan Rendra. 

Setelah hampir 3 jam mengelilingi tempat tersebut, Rendra kini mulai tampak lelah. Renata berniat untuk menggendongnya ketika langkah Rendra sudah terlihat pelan dan raut wajahnya terlihat capek.

"Rendra, capek ya, sayang?" tanya Renata ketika mereka duduk di salah satu tempat duduk yang ada di dalam.

Rendra mengangguk sambil mengucek matanya yang membuat Renata tertawa karena gemas, "Tante Ata gendong mau?" tanya Renata yang dijawab dengan anggukan oleh Rendra.

Namun belum sempat Renata membawa Rendra ke dalam gendongannya, Renjaka sudah keburu mengambil alih dan menggendong Rendra, "Biarpun keliatan badannya kecil, Rendra tuh berat loh, Ta"

"Aku kuat loh, Mas"

Renjaka lalu mengangkat Rendra dalam gendongannya, "Rendra digendong Papa aja ya. Kasian Bunda berat kalau harus gendong Rendra"

Renata melotot kepada Renjaka mendengar panggilan yang digunakan Renjaka untuk dirinya, yang membuat Renjaka tertawa lalu melingkarkan satu tangannya, yang tidak digunakan untuk menggendong Rendra, di pinggang Renata. Membuat tubuh wanita itu mendekat padanya, "Bunda jangan melotot melotot gitu, serem. Ayok jalan lagi" 

Setelah berkeliling sekali lagi, mereka kemudian keluar dari tempat tersebut. Kini mereka sedang menuju salah satu tempat makan karena memang waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Restoran khas makanan italia menjadi pilihan mereka hari ini.

Setelah memesan kepada pelayan restoran, Renata duduk di sebelah Rendra kali ini, untuk membantu anak itu makan. 15 menit kemudian, makanan pesanan mereka tersaji di meja, dan mereka siap menyantap makanan tersebut.

"Rendra mau pizza nya? Atau mau spaghetti nya dulu?" tanya Renata pada Rendra.

Anak itu kemudian melirik 2 makanan yang ditunjuk Renata, "Pizza" ujarnya kemudian. 

Renata kemudian mengambil satu slice pizzanya dan meletakkan di atas piring di depan Rendra. Ia kemudian beralih pada Renjaka yang sedari tadi menyaksikan interaksinya dengan Rendra, "Mas kok belum makan? Mau pizza atau pastanya nih?"

"Pasta aja" jawab Renjaka dengan senyum yang terpasang di wajahnya.

Renata lalu mengangsurkan piring pastnya ke arah Renjaka yang diterima oleh Lelaki itu, kemudian Ia baru mengambil slice pizza nya dan meletakkan di piringnya sendiri.

Sambil menggigit pizzanya, Renata kembali menatap Renjaka yang masih terus tersenyum menatapnya, "Mas kenapa sih? Liatin aku mulu. Mau pizzanya?"

Renjaka menggeleng lalu menyendokkan pastanya lagi ke dalam mulutnya, "Saya seneng liat kamu sama Rendra"

Never Been Easy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang