E N A M T I G A

41.2K 2.2K 54
                                    

haloooo,

maafkan baru sempet update lagi

enjoy this part ;)

---

Renjaka menggengam tangan Abi yang duduk di depannya, dipisahkan sebuah meja berwarna putih, yang diatasnya terdapat sebuah bingkisan berisi mahar pernikahan Renjaka dan Renata. Disamping Abi, duduk seorang penghulu berkopiah hitam. Di kanan kirinya, ada seorang paman dari keluarganya dan juga dari keluarga Renata yang bertindak sebagai saksi. 

Renata masih disembunyikan di ruangan lain ditemani oleh kakak iparnya dan Adelia yang nantinya akan menemani dan mengantarnya masuk ke dalam ruang acara di salah satu ballroom yang mampu menampung tamu sampai 3000 orang. 

Abi menggenggam tangan Renjaka dengan cukup erat, kemudian Ia bersuara, "Saya nikahkan dan saya kawinkan Renjaka Putra Permana bin Adhitama Wira Permana dengan adik saya sendiri Renata Abigail binti Rahmat Hidayat dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan logam mulia seberat 50 gram, dibayar tunai"

Abi menggerakan sedikit tangannya sebagai tanda untuk Renjaka mengucapkan ijabnya, "Saya terima nikah dan kawinnya, Renata Abigail binti Rahmat Hidayat dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai" dalam satu tarikan nafas, Renjaka berhasil mengucapkan janji suci itu.

Janji yang tidak hanya akan Ia pertanggung jawabkan seumur hidup kepada Renata dan keluarganya, tapi juga kepada Tuhan. Sebuah janji beserta tanggung jawab terhadap kebutuhan lahir dan batin Renata seumur hidup selama menjadi istrinya, mulai hari ini sampai Tuhan menentukan bahwa waktunya berama Renata berakhir. Semoga Tuhan panjangkan umur jodoh mereka berdua. 

Abi lalu menengok ke arah penghulu, kemudian penghulu itu menengok ke arah para saksi, "Sah?" yang diangguki oleh kedua orang tersebut sambil saling menyahut, "Sah!"

Kumandang Alhamdulillah terdengar dari seluruh keluarga, tamu, dan undangan yang hadir pada acara akad nikah yang dilaksanakan pagi ini. Setelah itu dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh penghulu. 

Renata yang masih berada di ruangan ikut mengangkat tangannya mengaminkan semua doa yang dipanjatkan oleh penghulu. Disampingnya duduk Adelia dan Dewi yang ikut melakukan hal yang sama dengan Renata. Setelah doa selesai, Renata diminta untuk masuk ke ruangan. Diantar oleh Dewi dan Lia, Renata menggenggam tangan kakak dan adik iparnya itu kemudian berjalan untuk masuk ke ruang acara.

"Welcome to our family, Kakak Ipar" bisik Adelia di telingan Renata yang membuat wanita itu tertawa lebar.

"Terima kasih, adik ipar"senyum tidak pernah terlepas dari bibir Renata semenjak tadi.

"Seneng deh, selain dapet kakak ipar, aku juga dapet partner WO" lanjut Adelia membuat Renata kembali tertawa setelah menghapus setitik air mata yang terlihat di sudut matanya akibat mendengar ucapan ijab yang disebutkan oleh Renjaka tadi dengan lantang. 

Begitu masuk ke dalam ruangan, Renata melihat Renjaka yang berdiri di dekat meja akad, tersenyum lebar menyambut kedatangannya. Dengan kebaya akad berwarna putih senada antara mereka berdua, Renata berdiri di samping Renjaka. Mencium tangan laki-laki yang kini sudah sah menjadi suaminya itu dengan takdzim, diikuti dengan Renjaka yang mencium keningnya, kemudian setelahnya berbisik pelan, "Istri saya cantik banget" sukses membuat Renata langsung tersipu. 

Setelah dilanjutkan dengan pemasangan cincin dan penyerahan mahar secara simbolis, penandatanganan beberapa berkas yang diangsurkan oleh penghulu, serta memasang beberapa pose untuk kepentingan dokumentasi, acara dilanjutkan dengan proses sungkeman. 

Abi yang bertugas menggantikan posisi ayahnya sebagai wali nikah, dan juga berdiri di samping Ibu Renata selama acara berlangsung, duduk di paling ujung kiri yang akan pertama Renata sambangi untuk proses sungkeman.

Never Been Easy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang