9 | 𝐡𝐚𝐧𝐚𝐛𝐢 𝐦𝐚𝐭𝐬𝐮𝐫𝐢

262 57 41
                                    

Singkat cerita, hari yang ditunggu oleh banyak orang pun akhirnya tiba. Hanabi Matsuri atau festival kembang api tahunan di Jepang mencerminkan keindahan kembang api sebagai bagian budaya Jepang yang sangat digemari sejak dulu. Populer sejak zaman Edo, ini melambangkan datangnya musim panas di Jepang, dengan festival kembang api yang tak terhitung jumlahnya yang menarik ribuan orang.

Festival kembang api disaksikan oleh berbagai kalangan. Mulai dari anak kecil, orang dewasa, hingga lansia berbondong-bondong untuk datang ke sebuah pesta Hanabi. Bahkan para turis pun ikut hadir menyaksikan tradisi musim panas tersebut.

Selain menampilkan kembang api, terdapat kios-kios kecil yang menjual makanan dan jajanan khas Jepang dalam berbagai jenis.

Disana, gadis bertubuh mungil bertumpu di jalanan yang ramai mengenakan kimono motif bunga warna merah muda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Disana, gadis bertubuh mungil bertumpu di jalanan yang ramai mengenakan kimono motif bunga warna merah muda. Sangat cantik dan anggun. Rambut caramelnya ia ikat menggunakan ikat rambut berbentuk bunga. Sementara sebagian rambutnya ia biarkan terurai. Iris berwarna senadanya memandang takjub suasana Hanabi Matsuri kala itu.

"Petra!"

Mendengar namanya dipanggil, gadis bernama Petra itu menengok menuju arah sumber suara. Tiga orang perempuan yang sangat dikenalnya berlari kecil menghampirinya untuk memperpendek jarak diantara mereka.

"Kalian...."

"Kau cantik sekali, Stroberi" Teman Korea-nya, Han Ae-Ri, memakai kimono berwarna ungu polos, rambut coklatnya ia ikat cepol seperti biasa.

"Seperti bidadari" Charlotte, si blasteran Amerika-Jepang memakai kimono warna hijau tua dengan motif bunga. Rambut pirangnya ia ikat cepol mirip Ae-Ri.

"Cantik dan anggun" Nifa, si gadis yang sudah akrab dengan Petra sejak dulu, gadis maroon itu memakai kimono berwarna kuning bermotif bunga dibagian atasnya. Rambut pendeknya ia biarkan terurai.

"Terima kasih. Kalian semua lebih cantik" jawabnya sambil tersenyum. Pipi merah merona membuatnya bertambah manis.

"Kau sendirian? Ayahmu tidak ikut?" tanya Nifa.

"Tidak. Ayahku kelelahan, ia baru saja pulang kerja"

"Aku sangat senang kau datang. Akhirnya kita bisa menikmati festival ini berempat."

"Iya. Kita akan menikmati Hanabi Matsuri bersama-sama"

"Ingin jalan-jalan?" mereka menawarkan.

"Tentu"

Seketika benak Petra melayang kepada pria kelam nan dingin yang selalu ia temui di kedai. Sudah berjumpa lebih dari satu kali mungkin adalah alasan Petra kenapa gadis itu merasa hampa saat ini. Iya, Petra merasakan seperti ada yang kurang. Apa itu Levi? Si pria undercut itu?

Beberapa helai anak rambutnya Petra selipkan ke belakang telinga. Riuh kerumunan orang bahkan tak ia pedulikan. Semilir angin berhembus membelai hijau dedaunan hingga perlahan menerpa wajah cantiknya.

𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮 𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫Where stories live. Discover now