04 ||Siapa dia?

114K 10.2K 302
                                    

Jangan lupa vote⭐

"Gak ada yang lebih tau tentang gue selain Tuhan."
- AGAV

"- AGAV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tring.......tringgg.....

Bunyi bel yang ditunggu-tunggu bagi semua penjuru sekolah Airlangga, apa lagi jika bukan bunyi bel pulang sekolah.

"Kalian duluan aja, gue masih ada urusan di ruang musik," ucap Vea sambil menenteng tas nya.

"Ok kita tunggu di parkiran," jawab Jessi.

Vea berlalu meninggalkan teman-temannya di dalam kelas, ia harus pergi ke ruang musik untuk mengambil gitarnya.

"Cantik," panggil seseorang dari belakang.

Vea memberhentikan langkahnya, ia menoleh ke belakang, namun anehnya tak ada seorang pun di sana.

"Mungkin perasaan gue aja kalik ya," gumam Vea.

Vea masuk ke dalam ruang musik, gitar yang ia cari ternyata di taruh di atas lemari oleh guru. "Huh untung aja ada di sini, coba gak ada bisa hampa gue tanpa lo," ucapnya dengan gitar.

Ceklek.

Vea menengok saat mendengar suara itu, perasaannya tidak enak sekarang. Vea berjalan perlahan mendekati pintu, tidak ada siapa-siapa di sana, tapi mengapa seperti ada suara pintu di buka?

Vea ditarik kencang dan di hempaskan ke lantai dengan kasar. Vea mendongak menatap pelaku yang mendorongnya.

"Cantik," ucap serak suara cowok itu, tubuhnya menggunakan pakaian serba hitam, bahkan cowok itu memakai masker.

"Siapa lo?" teriak Vea bergetar.

Panik attack nya tiba-tiba kambuh, tangannya bergetar tak henti, tubuhnya berkeringat.

"Mati," gumam cowok itu.

"Mau apa lo? Gue mau keluar," ujar Vea mendorong cowok itu, namun nihil laki-laki itu memegangi kedua bahunya.

"Lo pacarnya Agav, cantik juga, tapi sayang umur lo gak panjang lagi cantik," ucap cowok itu penuh penekanan, satu pisau cowok itu keluarkan dari sakunya.

Vea mencoba mengambil sesuatu dari kantong nya, mengapa panik attack nya harus datang sekarang, ini membuatnya kewalahan.

Vea menjauh dari cowok itu dengan cepat, walau akibatnya pisau itu menggores lengannya.

"Jangan mendekat atau nyawa lo yang melayang," ucap Vea dingin

Cowok itu tidak takut dengan ancaman yang Vea berikan, cowok itu semakin dekat mendekat.

Dilain tempat, Belva yang kehabisan akal menggerutu di parkiran, gadis itu bingung mengapa Vea sangat lama.

"Vea kemana sih, lama banget." Belva menggerutu dengan kesal.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang