24 ||Perkara minta di kerokin

56.8K 5.5K 211
                                    

Seperti biasa☺️✌️

Vote nya jangan ketinggalan
Tembusin 400 vote untuk lanjut

••••

"Yang tadi enak Ve, gue mau lagi, besok lagi ya sayang," ujar Agav sambil mengancing bajunya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang tadi enak Ve, gue mau lagi, besok lagi ya sayang," ujar Agav sambil mengancing bajunya kembali.

"Nyebelin!" sahut Vea menatap sengit Agav.

Agav mencondongkan tubuhnya ke depan di mana Vea duduk bersender di kursi.

"Gak ada penolakan baby," tukas Agav dengan senyum di wajahnya.

Plakk!

Vea memukul lengan Agav kesal, tiba-tiba Agav datang ke kelasnya hanya untuk menyuruhnya mengeroki punggungnya.

"Maaf sayang, capek ya tangannya?" tanya Agav, cowok itu berjongkok dan mencium tangan gadisnya.

"Sakit gara-gara mukul lo, bukan gara-gara ngerokin lo," ujar Vea merengek.

Agav mengelus tangan kekasihnya lembut. "Jahat banget lengan gue nyakitin tangan lo."

Vea menjatuhkan kepalanya di meja, Agav mengangkat kepala Vea. Cowok itu menaruh telapak tangannya di bawah kepala Vea agar tidak terasa sakit saat tertidur di meja.

"Kiss dong Ve," kata Agav manja.

Vea mencibir kesal, Agav ini permintaannya aneh-aneh saja.

"Gak boleh," ujar Vea menolak.

Agav tersenyum. "Kiss di pipi gue aja sayang."

Vea tetap diam, Agav berdiri. Cowok itu merapikan setiap anak rambut Vea yang berantakan.

Cup.

"Harum," kata Agav setelah mencium pipi gembul Vea.

"Lo bau jigong," ujar Vea menatap Agav lekat dengan mata memicing.

Agav duduk di kursi tepat di samping Vea, cowok itu merebahkan kepalanya di meja.

Tangan kiri Agav mengelus pipi Vea yang memerah. "Ve, kenapa lo bisa cantik?"

"Karena perempuan itu cantik! Kalau ganteng, cowok namanya," ujar Vea ngegas.

Agav tertawa karena itu. "Apa pun yang terjadi," Agav menghela nafas. "Gue akan selalu ada buat lo."

"Nah buk, pelakunya!" ucap Iko bar-bar sambil menunjuk Vea dan Agav.

Bu Henny membenarkan kaca matanya, ia berkacak pinggang menatap dua orang yang menatapnya cengo.

"Agav! Kamu bolos pelajaran saya," ucap Bu Henny geram.

Agav meringis mendengar perkataan guru fisika nya itu, ia menatap jam tangannya. Ternyata benar, ini sudah masuk jam pelajaran.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang