55|| Kumpul bareng

27.5K 2.7K 231
                                    

Pagiii sayang-sayangnya Agav 🤍

Apa kabar?

Jangan lupa vote, spam komen 👉

Happy reading
Semoga kiyowo!

••••

"Gila-gila, apa kabar lo?" tanya Melvin yang bersalaman ala laki-laki pada Agav.

"Baik," ujar Agav.

"Aaaaaaa Vea, kangen banget gue," teriak Jessi membuatnya semuanya menutup telinga.

Vea tertawa karena itu. "Baik kok, kalian juga baik kan?" ujar Vea yang di angguki oleh mereka.

"Makan-makan nih jadinya?" tanya Angga yang di beri pelototan oleh Belva.

"Ihh makan terus deh, kan semalam gue udah bilang diet! Badan lo udah melar," ucap kesal Belva yang melihat kekasihnya itu jengkel.

"Iya sayang iya, enggak kok gak makan terus nih," jawab Angga pasrah.

"Prik banget lo berdua," celetuk Raka.

"Ye sewot ae lu," sahut Angga.

"2 Minggu lagi nikah?" tanya Sega pada Agav.

Vea sontak menoleh pada Agav yang mengisap rokok nya.

"Mungkin gue tunda," jawab Agav tanpa berpikir panjang membuat Vea menghela nafas.

"Ve, temenin gue ke wc yok," ujar Tara membuyarkan lamunan Vea.

"Ah iya ayo," jawab Vea tersenyum kikuk.

Setelah kepergian Vea dan Tara, Melvin mendekat dan menaruh satu bungkus rokok lagi di meja.

"Yakin?" tanya Melvin.

"Gue bingung," ujar Agav membuang puntung rokok nya.

"Gue tau sedikit tentang masalah lo, tapi gue harap lo gak nyakitin sahabat gue lagi," tegas Jessi.

"Nenek lampir bisa diem gak," sahut Iko.

"Lo yang diem, gue paling gak suka cowok bajingan ini buat sahabat gue sakit lagi," ujar Jessi penuh penekanan sambil menunjuk Agav.

"Gue tau, akan gue usahain untuk gak sakiti dia lagi," ucap Agav menatap kekasihnya yang baru kembali dari wc.

"Ini mau di taruh di meja sana atau di sini aja mas, mbak?" tanya seorang pelayan restoran.

"Meja sana aja mas" ujar Nara.

Nara berdiri lalu duduk di meja saat mengetahui Vea dan Tara telah kembali, gadis itu bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Beser lo?" tanya Nara meledek.

"Enak aja, kebelet," sahut Tara kesal.

"Kalian gak pada makan?" tanya Vea pada sekumpulan laki-laki yang masih duduk lesehan.

"Makan," ujar Agav berdiri sambil mengelus kepala Vea.

AGAVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang