CHAPTER - 31

6.6K 890 140
                                    

"Gilaaa gue gak habis pikir sama pikiran bu rosta."

"Udah seenak nya nuduh, bilang kita suap tuh polisi juga. Najiss."

Gerutuan Gio tak berhenti sampai situ. Gio terus mencibir bu rosta, guru Bk.

Kedua nya tak langsung ke kelas melainkan ke kantin, Gio yang mengajak karena mood nya sedang tak bagus. Dan Sekar ikut saja, sekali-kali bolos tak apa bukan?

"Udahlah gak usah di pikirin. Lagian kita gak salah kan?"

"Lo sih santai aja nanggep nya, gue gak terima aja di fitnah sakit di hati tau gak."

"Gue ngerti, tapi mending makan dulu."

Sekar lebih dulu menyuapkan sesendok nasi goreng ke dalam mulut nya. Gio ikut memasukan makanan nya kedalam mulut tapi tak urung mulut nya masih menggerutu.

"Besok lomba basket."

Sekar menoleh, "Antar sekolah kan?"

Gio mengangguk.

"Terus siapa yang bakal jagain Hana?"

Gio termenung sebentar, "Gue juga gak tau."

"Temen, lo punya temen kan?"

"Tapi belum tentu mereka juga mau kar."

Sekar sekali lagi menyuapkan sesendok nasi kedalam mulut nya, mengunyah sembari berpikir dalam diam.

"Nanti aja kita pikirin."

Gio mengangguk dan kembali menikmati makanan nya.

"Yo."

"Mm?"

"Kaya nya yang ngancem lo udah bergerak, kemarin kita dikejar terus tadi gue yakin itu dalang yang ngancem lo."

"Gue tau," Lirih Gio menjawab.

"Gue semakin takut kalo dia semakin ngincar Hana." Ujar Gio.

Sekar mendorong piring nasi goreng nya ke samping, tangan nya terlipat di meja.

"Lo belum ngasih tau gue siapa yang ngancem lo."

"Kemarin lo udah liat kan? Nah itu yang ngancem gue." Jawab Gio dengan suara pelan.

"Dia laki kan? Tapi gue cuma liat punggung nya."

"Gue cuma tau wajah nya, gak tau nama nya."

Sekar yang mendengar itu langsung melempar sendok belas disamping nya. "Bodoh! Harus nya lo cari tau bego." Runtuk Sekar.

Gio meringis di tempat sembari memegangi kepala nya.
"Kan gue masih kaget jadi gak ada yang gue pikirin selain itu."

"Bego lo."

Gio cemberut. Mata nya menoleh kearah pintu kantin dan terdapat Rizal yang berdiri di  depan sana.

"Woy lo!"

Rizal yang merasa ada yang berteriak pun mencari.

"Apa?!" Rizal mendelik pada Gio.

"Duduk dulu lah."  Ujar Gio.

Rizal memutar mata nya, tapi dia mengikuti perkataan Gio. Dan duduk disamping Gio.

"Gini gue mau minta bantuan lo, tolong jagain Hana."

Sekar yang mendengar itu langsung berdehem pada Gio agar berhenti bicara. Rizal yang mendengar deheman itu melirik Sekar yang duduk dengan tenang di tempat nya.

"Lo tau kan gimana hubungan gue sama lo?" Rizal menyesap minuman soda nya.

Gio mengangguk, "Gue tau, tapi gue minta bantuan lo banget Zal."

Hello AutumnWhere stories live. Discover now