CHAPTER - 37

6.4K 818 234
                                    

Dor!

Hana memejamkan matanya. Namun dia aneh, kenapa tak terasa sakit?

Hana mencoba melihat dengan jelas namun tak bisa.

"Lo emang gak waras!" Teriak seseorang.

Hana terkejut. Dia kenal betul siapa yang berteriak tadi. Dia, Gio. Benar itu pasti Gio!

Seperti nya Gio yang menampik peluru itu yang hendak menuju kearah nya. dan mengarahkan nya ke sembarang arah.

Hana bersyukur dalam hati.

Tiba-tiba, Seseorang merengkuh tubuh nya dengan lembut. Tangan nya merambat ke kepala nya dan mengusap nya dengan lembut.

"H-hana?"

Suara ini?

Barra?

Hana mengerjab mencoba agar bisa melihat dengan jelas. Tangan nya terulur meraba-raba wajah Barra.

"B-barra?"

Hana heran mendengar suara isakan pelan di depan nya. Apakah Barra menangis? Setetes air mengenai punggung tangan Hana yang di penuhi darah.

Barra menangis. Dan mencoba menahan nya. Air mata nya meluruh begitu saja ketika melihat keadaan Hana saat ini.

"H-hana? Lo bisa liat gue?"

Hana menggeleng. Air mata nya ikut meluruh begitu saja.

Barra semakin menangis. Tangannya mengusap pelipis Hana yang di penuhi darah.

"Aakh..."

Barra menatap Perut Hana yang tak sengaja dia sikut. Barra menatap horor perut Hana yang mengeluarkan darah.

Rahang nya mengeras, tangan mengepal erat.

Barra bangkit, berbalik dan berjalan ke arah Zara.

Barra mendorong Zara tanpa aba-aba. Membuat Raka, memukul Barra. Wajah Raka memerah, tak terima adik nya di perlakukan begitu.

"LO JANGAN MAEN TANGAN SAMA CEWEK!!" Teriak Raka.

Barra terdiam ketika mendengar suara lelaki di hadapannya. Suara nya sama persis ketika Barra di telpon oleh seseorang. Susah Barra duga, lelaki di hadapannya adalah orang yang sama dengan yang di ceritakan Gio.

Barra semakin mengeratkan rahang nya. Amarah nya memuncak.

Tajam nya terangkat dan memberi Bogeman pada Raka.

BUAGH!!

"Lo kalo ngomong perhatiin ucapan Lo!"

BUAGH!! BUGH!

"Dan Lo bilang apa tadi? Jangan maen tangan sama cewek? Khe."

Barra tertawa paksa dan berganti dengan tatapan mematikan.
Detik kemudian, Barra menendang keras perut Raka, belum sampai situ, Barra pun memukul rahang Raka.

"LO BAHKAN BUKAN PAKE TANGAN BUAT NYIKSA ADEK GUE!! ANJING!!"

Puas memukuli Raka. Tatapan Barra terarah pada Zara yang bersimpuh di tanah sambil tertawa tak jelas.

Barra menendang keras tubuh Raka yang tergeletak di tanah. Setelah itu Gio menghampiri Raka.

Tatapan Gio mendatar.

Tangan nya terkepal erat.

Dia, Raka. Lelaki yang mengancam nya.

Gio hendak memukul Raka sebagai pelampiasan nya. Namun, orang suruhan Raka maju, mengarah kan pistol kearah Barra dan Gio.

Hello AutumnWhere stories live. Discover now