CHAPTER - 22

12.2K 1.6K 262
                                    




"Anter gue pulang."

Cowok yang tak dikenal itu otomatis menoleh pada Hana yang tiba-tiba bangun sambil mengatakan hal itu.

Spontan cowok itu bangkit dari sopa dan berdiri disebela ranjang. Tanpa banyak kata cowok itu mengangguk.

"Aaaaaaa l-lo ngapain?!" Pekik Hana saat merasa tubuh nya sudah berada di gendongan cowok itu.

"Pulang." Cowok itu menjawab tenang.

"Gue bisa jalan sendiri! Lepasin!" Hana memberontak, sambil memukul dada cowok itu kuat-kuat, berharap cowok itu menurut.

"Diem atau gue jatohin?" Ancam cowok itu dengan tenang. Cowok itu menunduk guna melihat wajah Hana.

Hana jadi tergagap sendiri. Hana menatap lantai dibawah nya, hendak menjawab di urungkan. Dia langsung menyembunyikan wajah nya saat melihat kedatang dokter muda yang berdiri di ambang pintu.

"Ekhem."

Cowok itu mendongkak.

"Mau kamu bawa kemana pasien saya?" Tanya dokter muda dengan keperawakan tinggi itu.

Cowok itu sekilas menatap Hana yang berada di gendongan nya. Lalu kembali menatap dokter dengan menaikan bahu nya acuh.

Lantas saja, cowok itu berjalan keluar dengan santai melewati dokter muda itu.

"Dia aman sama gue." Bisik Cowok itu pada dokter ketika melewati dokter tersebut.

Selama di koridor, kedua nya menjadi bahan tontonan. Bahkan ada yang menggigit jari mereka melihat adegan uwu bak drama didepan mereka.

Hana yang sudah tau akan menjadi perhatian hanya bisa menyembunyikan kepala nya di dada cowok tersebut. Sedangkan cowok itu mendengus geli ketika kepala Hana menelusup ke ketiak nya, khe sebegitu malu nya kah?

"U-udah nyampe?" Tanya Hana ketika merasa cowok ini menghentikan langkah nya.

"E-eh?"

Hana mengerjap-ngerjap kan mata nya ketika tubuh nya tiba-tiba sudah berada di atas motor sport. Hana melirik cowok itu yang sedang memakai helm.

"K-kita naik motor?" Tanya Hana ragu-ragu.

"Iya." Lagi-lagi cowok itu menjawab dengan tenang.

"Gak bisa naik m-mobil?" Pinta Hana.

Kali ini cowok itu mengalihkan atensi nya pada Hana.

"Kenapa?" Tanya cowok itu dengan sebelah alis terangkat.

Hana menggaruk pipi nya canggung.
"Gue masih pake baju ini." Cicit Hana.

Spontan cowok itu menatap Hana dari atas, Hana masih memakai pakaian rumah sakit.

Cowok itu menarik sebelah sudut bibir nya. Ia tau apa yang di malukan oleh cewek dihadapannya.

"Lo malu ya? Dikira pasien rumah sakit jiwa yang kabur?" Ujar Cowok itu terkekeh.

Hana membelalak, bagaimana cowok iti bisa tau? Langsung saja muka Hana memerah.

"Udah gak papa. Selagi di deket gue, lo gak bakal malu." Ujar cowok itu sedikit kepedean.

Hana menatap penampilan cowok itu. Keren! Apalah diri nya yang memakai pakaian rumah sakit seperti pasien rsj yang kabur.

"Nih pake." Ujar nya menyodorkan helm pada Hana. Raut wajah cowok itu kembali tenang. Tak lupa cowok itu menyerahkan jaket hitam nya untuk digunakan oleh Hana. Lalu mulai melajukan motor sport nya dijalanan kota.

Hello AutumnHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin