3. Menolak atau Menerima?

127 24 0
                                    

Kita berjumpa lagii haha, lets read. Happy reading babee💘💘

***

Pagi hari sekali kael sudah berada di kamar artha, menatap artha yang sedang tertidur, meniup niup wajah artha membuat sang empu terkejut, dan reflek terduduk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pagi hari sekali kael sudah berada di kamar artha, menatap artha yang sedang tertidur, meniup niup wajah artha membuat sang empu terkejut, dan reflek terduduk.

"Astaghfirullahaladzim lo ngapain el!" Eh artha tersadar lalu menutup mulutnya, el terkejut.

"Thaa, lo kristen bego" ucap kael menahan tawa.

"Ya allah, eh ya tuhan maafin artha, artha keceplosan" lagi lagi kael terkikik geli melihat tingkah artha.

"Mandi gih! Ikut gue jalan pagi! Biar pas lo pulang lo bisa langsung mandi terus ke gereja deh, jam delapan lo ke gereja?" Kael sampai hafal pukul berapa gadis didepannya ini biasa ke gereja.

Artha hanya mengangguk lalu melangkah gontai menuju kamar mandi.

Hanya butuh waktu lima belas menit untuk artha bersiap, dan sekarang artha sudah siap hanya tinggal memakai sepatunya saja.

"Tumben banget lo ngajak gue jalan pagi?" tanya artha pada kael yang sibuk memainkan rambut artha yang dikuncir kuda.

"Ngga tau, pengen aja" artha hanya menggeleng singkat.

"Udah, ayok berangkatt!!" Ucap artha diangguki oleh kael

Mereka berdua mulai berjalan beriringan bahkan terkadang tertawa bersama karna candaan yang kael lontarkan.

Orang yang melihat mungkin akan mengira keduanya adalah sepasang kekasih namun nyatanya mereka bukan kekasih melainkan sahabat.

***

"Arthaa! Gue laper, ayo cari sarapan abis itu pulang, udah setengah delapan" artha mengangguk lalu mengedarkan pandangannya untuk mencari suatu makanan yang cocok untuk sarapan

"Eh el, beli bubur ayam aja ayok" ajak artha diangguki oleh kael, mereka berdua berjalan menuju abang tukang bubur dengan kedua tangan yang saling bertautan.

"Bangg, bubur ayam dua ya" ucap kael saat sudah sampai di samping penjual bubur ayam itu.

"Oh iya den, silakan duduk dulu" kael mengangguk lalu mengajak artha untuk duduk di kursi yang disediakan abang tukang bubur itu.

"Emm el" panggil artha membuat kael menoleh dan menatap artha.

"Kenapa tha?" Kael menyernyit saat melihat artha nampak ingin bertanya sesuatu.

"Soal..soal kemarin?" Kael menghela nafasnya, ia sudah lupa dengan masalah kemarin tapi artha justru mengingatkannya lagi membuat mood kael berantakan.

"Jangan dibahas tha" ujar kael dengan tatapan lurus kedepan membuat artha merutuki dirinya yang bertanya sesuatu yang mungkin merusak mood kael pagi ini, terbukti dari wajah kael yang tak seceria tadi.

ELTHA | Eunoia After Different Where stories live. Discover now