4. kita? Mustahil

115 20 1
                                    

Haii! Jumpa lagi kita bah, dasdes aja yu happy reading babee 💘

***

Malam ini adalah malam dimana kael beserta orang tuanya akan menghadiri undangan makan malam dari orang tua hana

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Malam ini adalah malam dimana kael beserta orang tuanya akan menghadiri undangan makan malam dari orang tua hana.

"Udah siap el?" Tanya bunda kael, dan kael hanya mengangguk.

Kael nampak berwibawa dengan kemeja putih yang dibaluti jas hitam, rambut yang biasanya acak-acakan kini ia tata rapi.

"Kamu benar-benar mau menolak el?" Tanya ayah el sekali lagi, dan kael mengangguk mantap.

"Yaudah, ayo kita berangkat" ucap ayah el diangguki oleh kael dan bundanya.

***

Artha memakan makan malamnya dengan tenang, begitupun mama dan papanya.

"Gimana sekolah kamu tha?" Artha menatap papanya lalu berkata, "baik kok pa, everything it's okay" jawab artha dengan riang.

"Maaf ya tha, papa jarang dirumah, jarang ngobrol sama kamu" artha terkekeh mendengar ucapan papanya, ia lalu berkata.

"Nggak papa kok pa, lagian papa kerja kan buat aku sama mama, iyakan ma?" Mama artha mengangguk dengan senyum manisnya.

"Minggu depan papa cuti, gimana kalo kita family time?" Artha yang mendengar ucapan papanya sontak menatap berbinar papanya.

"Serius pa?!" Papa artha mengangguk dengan senyum manis dan tatapan teduhnya.

"gimana kalo kita ke lombok aja mas? Kan dulu artha pernah ngajak kesana tapi gajadi karna demam mendadak" saran mama artha yang langsung diangguki antusias oleh artha.

"Oke-oke, minggu depan kita ke lombok" artha langsung bersorak girang, dan langsung memeluk papanya.

"Makasih papaa" papa artha terkekeh geli melihat tingkah artha.

"Sudah, lanjutin makannya!" Artha mengangguk lalu melanjutkan makan malamnya.

***

"Masih lama ya bun?" Eluh kael karna sudah setengah jam menunggu kedatangan keluarga arhana.

"Nggak kok, itu mereka" ucap bunda el sembari menunjuk ketiga orang yang baru saja datang.

"Maaf saya terlambat" ayah el mengangguk dengan senyum lalu berjabat tangan dengan papa hana, begitupun mamanya.

Kael fokus melihat ponsel sampai akhirnya sebuah tangan putih mungil menyodor ke arahnya, ia mendongak mendapati hana yang menatapnya dengan senyum merekah.

"Gue arhana" kael berdehem singkat.

"Gue kael" hana mengangguk riang lalu melepas tautan tangannya dengan kael.

"Jadi bagaimana pak? Apakah perjodohan putra dan putri kita akan terlaksana?" Tanya papa hana kepada ayah el, ayah el hanya menoleh pada kael.

"Biarkan el yang memberi keputusan" semua pasang mata langsung mengarah pada kael, membuat cowok itu menghela nafas pelan.

ELTHA | Eunoia After Different Kde žijí příběhy. Začni objevovat