ELTHA | Eunoia After Different

30. Trauma

Haloo semua, mengingatkan lagii follow ig baruku ya yang lama unfoll wae deh kga ngapa
@milkyka_03
Beda angka doang loh itu:))
Oke cuss

-- Happy Reading --

Setelah kurang lebih dua minggu terbaring koma, artha mulai menunjukan tanda akan sadar seperti siang ini.

Kael melihat jemari artha bergerak pelan dan bibir yang mencoba mengucap sesuatu namun terlihat sulit.

Kael memanggil dokter dan dokter menyatakan artha melewati masa kritis dan semoga setelah ini artha sadar dan sehat kembali.

"Artha, bangun yuk" ucap kael sambil memandang wajah artha yang terhalang karna adanya alat oksigen yang tertempel.

Setelah berucap demikian, kael merasa kantuk menyerang dan akhirnya ketiduran sambil menggenggam tangan artha.

Artha mengerjapkan matanya dan terkejut melihat kael yang tertidur, gadis itu tersenyum

"A-assalamualaikum kael" ucap artha sambil menatap kael dan karna posisi tidur yang tak nyaman kael terbangun lalu dengan wajah kagetnya ia melihat artha.

Artha terkekeh kecil lalu mengulang ucapannya tadi, "Assalamualaikum kaelangga" kael tersenyum haru lalu memeluk artha.

"Makasih udah kembali, betah banget tidurnya" kesal kael dan artha tertawa, artha lalu menyuruh kael duduk.

"A-ku mau cerita el, kenapa lamaaaa banget bobonya" ucap artha seakan ia sedang sehat wal afiat.

"He.em, cerita apa? Sok atuh" balas kael girang

*Flashback artha di alam bawah sadar.

Hamparan rumput hijau menyegarkan mata, air terjun dan kolam menjadi daya tarik tersendiri.

Artha berfikir, ini tempat apa? Namun disela keterkejutannya ia kembali dikejutkan oleh kedatangan seorang pria berbaju putih bersih.

"Assalamualaikum anak papa" artha mematung, apa maksudnya?

"Papa saya? Kenapa berbeda? Papa saya adalah papa jonathan" pria itu tersenyum.

"Mau dengar sebuah kisah?" Entah hipnotis apa, artha mengangguk dan duduk selonjoran di padang rumput itu.

"Jonathan, papa sambung kamu artha amayesa" artha menatap pria disampingnya, pahatan wajahnya hampir mirip dengannya.

Bentuk wajah yang dominan, tirus dan perfect.

"Ini papa, disinilah papa sekarang. Papa kamu papa arga, artha" artha ragu namun hati kecilnya memaksa untuk percaya.

"Pa-pa?"

"Iya sayang, kamu peri kecil papa yang papa tinggalkan sedari kamu masih berusia empat tahun" artha menatap sosok disampingnya dan entah aba aba darimana artha memeluk pria itu dan tentunya dibalas.

"Kenapa papa pergi? Jadi aku bukan anak papa jonathan?" Tanya artha pada arga.

Yeah, artha dipertemukan dan diingatkan kembali dengan arga di alam bawah sadarnya.

"Sudah takdir sayang, papa senang kamu menjadi gadis yang kuat dan cerdas, papa lebih bangga lagi kamu setegar mama kamu, dan kamu sudah berhasil menjadi hamba bagi tuhan aslimu Allah Subhana wa ta'ala.

"Jadi..?apakah papa dulu seorang muslim?' arga terkekeh kecil.

"Tentu saja tidak putriku, papa sengaja dan memantapkan niat untuk mengikuti ajaran islam sembari berikhtiar dan papa pergi dengan kondisi mualaf" artha tertegun, ia memeluk kembali sosok ayahnya ini.