39

44 20 0
                                    

Selamat membaca 🤍

Budayakan vote sebelum membaca ya sayangku 🤍

Budayakan vote sebelum membaca ya sayangku 🤍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ergha. Selama hidupnya, dia tidak pernah membagi apapun yang dia rasakan. Bahkan sejak kecil, Ergha selalu menyembunyikan perasaannya. Ergha sudah menutul dirinya sejak kecil.

Kalian tau alasannya?

Safira---Mamanya tidak pernah bertanya tentang keadannya. Safira tidak pernah menanyakan bagaimana harinya di sekolah dan bagaimana perasasannya. Mamanya hanya peduli pada Megha, hingga lupa kalau Ergha juga butuh kasih sayang.

Sejak kematian Megha, Mamanya lebih tidak memperhatikannya. Mamanya terus larut dalam kesedihan, tanpa tau bagaimana hancurnya perasaanya.

Hari ini. Untuk pertama kalinya, Ergha ingin mengutarakan perasaannya pada Ersya. Gadis itu, gadis yang dahulu selalu dia hindari.

"Sya. Lo pernah bilang, kalau lo pengen tau alasan gue takut jatuh cinta kan?"

Ersya mendongak. Sekedar informasi, lampu di rumahnya masih mati. Hanya ada cahaya ponsel dari Ergha yang menerangi ruangan."Kamu mau cerita?"

Ergha memgangguk.

"Yakin? Kamu nggak bakal nyesel?" Ersya memang sangat ingin tau alasan Ergha, tapi dia tidak ingin Ergha menceritakannya karena terpaksa. Ersya tau, tidak semua hal bisa di ceritakan.

Ergha mengangguk."Gue nggak tau mau mulai darimana."

Ersya meraih kedua tangan Ergha, menggenggamnya."Ceritakan dari awal."

"Lo tau kak Megha?"

Ersya mengangguk.

"Malam itu. Harusnya jadi malam yang paling bahagia buat kakak gue, karena dia bakal tunangan sama Asraf, orang yang paling Kakak gue cinta. Tapi, semuanya hancur. Karena Asraf ninggalin Kakak gue, dia selingkuh dan nelantarain kakak gue gitu aja."Ergha menarik napas pelan. Rasanya sakit jika dia mengingat kejadian itu."Kakak gue terlalu cinta sama Asraf, dia  mengakhiri hidupnya tepat di depan mata gue sendiri. Saat itu, gue masih kecil. Di usia itu, gue ngeliat kakak gue bunuh diri karena cinta."

Ergha menangis, meskipun samar. Ersya bisa melihat mata Ergha memerah mungkin dia mencoba menahan air matanya agar tidak keluar.

Ersya mengelus pipi Ergha, kemudian menghapus jejak air mata Ergha."Ga papa. Nangis aja."

Pertahanan Ergha hancur, air mata yang selama ini ingin dia sembunyikan pada dunia keluar di depan gadis yang selama ini dia sakiti. Ersya menarik Ergha ke dalam pelukannya."Kamu pasti takut hari itu. Kamu hebat, bisa bertahan sampai sejauh ini, Gha. Aku nggak salah sayang sama kamu. Kamu hebat."

"Kalimat terakhir yang gue dengar malam itu, Kakak gue ngelarang gue jatuh cinta, kalau gue nggak mau berakhir kayak dia. Gue bener-bener takut suka sama seseorang karena itu. Gue udah nyoba buka hati buat lo dulu, tapi ga bisa karena kenangan itu. Dan lo tau apa yang paling gue benci di hidup gue?"

Love Syndrome Where stories live. Discover now