10

109 54 2
                                    


Selamat membaca kisah Ersya dan Ergha 🤍

Jangan lupa vote sebelum membaca 🥰

Maaf untuk typo dan lainnya.

☞⁠ ̄⁠ᴥ⁠ ̄⁠☞☞⁠ ̄⁠ᴥ⁠ ̄⁠☞☞⁠ ̄⁠ᴥ⁠ ̄⁠☞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

☞⁠ ̄⁠ᴥ⁠ ̄⁠☞
☞⁠ ̄⁠ᴥ⁠ ̄⁠☞
☞⁠ ̄⁠ᴥ⁠ ̄⁠☞

Di ruangan kelas yang masih tampak sepi, seorang gadis dengan rambut dikuncir kuda sedang merangkai rumus-rumus dan angka pada lembaran kertas. Siapa lagi kalau bukan Zoya? Si gadis pecinta matematika.

Tetapi ada yang berbeda kali ini. Zoya menulis angka angka dengan penuh emosi hingga tulisannya menjadi sangat tebal, seolah-olah menyalurkan segala emosinya pada lembaran kertas yang tak bersalah itu.

"Arghh!!" Zoya merobek-robek kertasnya sehingga menjadi kepingan kepingan kertas kecil. Memijat kepalanya sejenak untuk meredam emosi. Jika ada siswa lain yang melihat maka kepribadiannya akan terungkap.

"Kenapa harus lo sih?!" Geram Zoya emosi.

"Lo selalu ngerebut kebahagiaan gue."Zoya menggebrak meja belajarnya, lalu keluar dari kelas untuk mencari udara segar.

Suasana sekolah cukup sepi, hanya beberapa siswa yang terlihat berlalu-lalang. Jika bukan karena piket atau anggota osis maka mana mungkin ada siswa yang datang sepagi ini.

Zoya melirik arloji miliknya yang menunjukkan pukul 06.20 pagi, masih terlalu pagi untuk datang ke sekolah. Zoya duduk di kursi panjang yang ada di taman belakang.

Drtttt.....

Zoya merogoh sakunya mengambil benda pipih kesayangannya yang berdering menandakan ada panggilan masuk. Bibirnya tertarik untuk membentuk senyuman ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

Rangga🖤 is calling....

Zoya menggeser tombol hijau di layar hp nya, menempelkan benda pipih itu di telinganya."Kenapa Ga?"

"Gue udah di bawah."

Zoya menggigit bibir bawahnya, dia lupa mengabari kalau dia akan datang ke sekolah sendiri.

"Aku..aku udah di sekolah, Ga,"jawab Zoya sedikit takut.

"Kenapa enggak bilang ?!" Tanya Rangga dengan nada tinggi.

"Ma..maaf lupa," Lirih Zoya.

Terdengar helaan napas kasar di seberang telepon."Pulang sekolah, gue jemput."

Tut....

Zoya menarik napas, tidak ada yang tau mengenai hubungannya dengan Rangga. Para siswa sibuk menggosipkan kalau dirinya tidak bisa mencintai yang lain selain matematika bahkan kedua sahabatnya juga berpikir begitu. Tapi semua orang tidak tau kalau Zoya telah menjalin hubungan selama 3 tahun dengan Rangga.

Love Syndrome Where stories live. Discover now