4

193 54 10
                                    

Selamat membaca.

Budayakan vote sebelum membaca.

Maaf untuk typo dan lainnya.

(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)
(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)
(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)
(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)

"Lo gila ya?!" Pekik Keano cukup keras, tentu saja Keano akan merespon permintaan Ersya seperti itu.

"Please dong Ken, bantu gue," mohon Ersya dengan puppy eyesnya.

Keano memijat pangkal hidungnya, sahabatnya ini benar-benar telah di buat gila oleh cinta. Bagaimana bisa dia berpura-pura menyukai Melody, dan memacarinya. Sementara dirinya tidak memiliki perasaan apapun terhadap teman sekelasnya itu.

"Lagipula kalau gue mau, Melody juga ogah deket sama gue. Lo tau kan gimana dia."

Yang Keano katakan itu benar, meskipun Melody terlihat sangat ramah dengannya tapi sebenarnya Melody itu orangnya cuek sama cowok. Lebih senang menghabiskan waktunya di perpustakaan bersama novel-novelnya, dan Melody juga tidak pernah berpacaran sebelumnya. Setahu Ersya, begitulah Melody.

"Tapi 'kan, belum lo coba Ken," kekeuh Ersya.

"Lo mau gue mempermainkan perasaan orang lain, cuma demi mengejar cowok yang sama sekali nggak peduli sama lo?! Otak taruh lo dimana sih?!"

Ersya terdiam mendengar bentakkan Keano, baru kali ini Keano berucap seperti itu padanya, apakah permintaannya ini salah? Tapi semuanya benar di dalam cinta kan.

Mengusap wajahnya kasar, Keano merasa bersalah karena sudah membentak Ersya lalu tanpa menunggu lagi Keano memeluk Ersya. Dia tau kalau Ersya tidak suka di bentak."Maaf, gue hilang kendali."

Ersya mengangguk, perlahan melepaskan pelukannya dan, tersenyum."Lo bener, enggak seharusnya gue minta hal itu dari lo."

"Apa sih yang ngebuat lo suka banget sama Ergha?"

Jujur saja, sampai saat ini Keano masih bingung dengan keputusan Ersya untuk mengejar Ergha, yang sudah jelas-jelas menolaknya berulang kali.

Ersya itu cantik, body goals , dan banyak cowok yang tergila-gila padanya. Tapi bodohnya Ersya malah jatuh cinta, dan mengejar Ergha mati matian.

"Cinta enggak butuh alasan Ken, gue nyaman saat ketemu Ergha meskipun. Ergha enggak pernah nganggep gue ada, gue lebih mementingkan Ergha daripada diri gue sendiri, dan lo tau apa yang paling gue inginkan dari Ergha? Gue pengen liat Ergha senyum, gue pengen liat dia bisa bercanda seperti yang lainnya, dan gue pengen bisa menjadi alasan dari semua itu Ken. Cinta gue ke Ergha udah buat gue sedikit enggak waras,"Jelas Ersya mengeluarkan semua yang ingin dia ungkapkan pada Ergha. Mendengar hal itu Keano hanya bisa menghela napasnya, sepertinya tidak ada harapan untuknya di dalam kisah cinta Ersya, dan Ergha.

Love Syndrome Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang