UNTUK DI BACA BUKAN DI TULIS ULANG!
Beberapa chapter di privat, follow untuk membaca seluruh chapter 🤍
Sudah dicintai kok nggak mau mencintai balik. Kamu nggak paham simbiosis mutualisme, ya?
-Ersya Allvera-
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️�...
Selamat membaca dan jangan lupa untuk memberikan vote, okay?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pulang sekolah.
Ersya duduk di atas motor Ergha menunggu sang pemilik datang. Sudah 10 menit berlalu, yang datang malah Keano.
"Sya, lo nggak lupa kan janji kita?" Tanya Keano memicingkan matanya, Ersya tersenyum seolah-olah mengingatnya. Padahal kenyataannya Ersya lupa. Dan bodohnya, Ersya memaksa Ergha untuk belajar bersama di perpustakaan. Tamat sudah riwayat Ersya hari ini.
"Inget dong, Keano. Mau kemana aja?"
"Taman bermain."
Ersya mengernyitkan dahi."Lo yakin?"
"Coba lo ingat, kapan terakhir kita ke taman bermain bersama?"
Ersya berpikir, jika di ingat-ingat. Mereka ke taman bermain bersama saat mereka berdua di terima di sekolah ini. Sudah lama sekali mereka tidak menghabiskan waktu bersama, Ergha mengubah hubungan mereka. Ya, bisa di katakan begitu.
Ersya yang awalnya sangat dekat bahkan seperti saudara kembar dengan Keano mulai berubah, Keano sadar dengan perubahan itu. Jika boleh jujur Keano sangat, sangat, sangat tidak menyukai Ergha. Jika waktu bisa di putar kembali Keano akan mengajak Ersya bersekolah di sekolah lain, dengan begitu mungkin saat ini status Keano akan berubah dari sahabat menjadi pacar.
Ersya memperhatikan Keano, sahabatnya itu sejak tadi hanya diam sambil menatap dirinya dengan pandangan kosong. Takut Keano kerasukan, Ersya langsung menepuk-nepuk kedua pipi Keano.
"Apaan sih Sya, sakit!" ringis Keano.
Ersya cengengesan."Gue kira Lo kerasukan syaiton, Ken. Kan bahaya."
Percakapan keduanya terhenti saat pria berwajah dingin menghampiri keduanya. Keano menyambut kedatangan Ergha dengan tatapan malas.
Ergha menarik tangan Ersya ke sisinya."Gue pacarnya."
Keano menarik tangan kiri Ersya."Gue lebih dulu kenal sama Ersya. Hush, hush!" Keano mengibaskan tangannya seperti seseorang yang sedang mengusir kucing.