14

92 42 1
                                    


Selamat membaca and sorry for typo

Jangan lupa vote sebelum membaca ya sayangku 🤍

Jangan lupa vote sebelum membaca ya sayangku 🤍

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🙆🏻🙆🏻🙆🏻🙆🏻🙆🏻🙆🏻🙆🏻


Setelah kejadian hari senin lalu Ergha benar-benar menghindari Ersya. Bahkan saat jam istirahat Ersya tidak bisa menemukan keberadaan Ergha. Ergha seperti jailangkung sekarang, bisa datang dan menghilang begitu saja.

Ersya duduk di halte bus untuk menunggu Keano. Hari ini dia piket sekolah di tambah lagi dengan mendengarkan ceramah wali kelasnya mengenai nilai matematikanya yang kurang.

Hari sudah menjelang sore, jalanan juga sepi membuat Ersya merinding sendiri. Takut jika misalnya dia di culik oleh om-om atau misalnya di culik genderuwo 'kan bahaya.

Ersya berdecak ketika menatap layar ponselnya yang mati, di tambah Alvaro tidak kunjung datang untuk menjemputnya. Jika Ersya naik taksi atau bus, dia masih takut. Huhh sial sekali nasibnya hari ini, sudah tidak bertemu Ergha selama tiga hari, di tambah omelan dari wali kelasnya.

Tin tin....

Ersya berdiri hendak mengomeli Kakaknya yang sudah sangat terlambat menjemputnya, namun niatnya itu harus Ersya tahan. Kaarena penilik motor sport itu bukan Alvaro, melainkan seorang cowok yang dulu Ersya liat bersama Zoya.

"Mau gue antar? Lo temannya Zoya 'kan?"Tawar cowok yang memiliki wajah cukup tampan.

"Lo pacarnya Zoya?" Tanya Ersya sembari memperhatikan wajah cowok didepannya.

"Enggak, kita cuma sahabatan,"jawabnya dengan tatapan yang tidak terlihat menakutkan. "Gue Rangga dan gue bukan orang jahat kok. Gue enggak akan nyulik lo,"sambungnya sambil tersenyum hangat.


Ersya menimang-nimang tawaran Rangga, jika dia menolak maka dia akan kembali menunggu disini sendirian. Tapi jika dia menerima Ersya takut Rangga akan macam-macam, karena Ersya merasa takut menatap manik mata Rangga yang terlihat lebih menakutkan daripada Ergha.

"Lo takut, ya?"

"Ehh, enggak kok." Ersya memilih untuk nebeng dengan Rangga saja. Biarkan saja nanti Alvaro mencarinya, siapa suruh datangnya terlambat.

Ersya naik ke atas motor Rangga. Sebelum melajukan motornya Rangga melepaskan jaketnya dan memberikannya pada Ersya.

"Rok lo pendek banget, gue enggak mau khilaf ngeliat paha mulus lo,"ucap Rangga membuat Ersya yakin kalau Rangga tidak seburuk pemikirannya. Ersya mengambil jaket milik Rangga lalu menutupi pahanya yang kebetulan terekspos akibat roknya yang sudah pendek.

Love Syndrome Where stories live. Discover now