28

87 32 3
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa vote

Komen

And share

Maaf untuk typo yaa

Rangga menepikan motornya di halaman depan rumah Ersya

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Rangga menepikan motornya di halaman depan rumah Ersya. Turun dari motor Rangga, Ersya hanya menanggapi senyuman Rangga dengan senyuman tipis. Jika bukan karena ingin membuat Ergha cemburu, Ersya tidak akan mau pulang bersama Rangga.

"Enggak di tawarin masuk?"Tanya Rangga.

"Maaf, rumah gue enggak nerima sampah kayak lo."Ersya hendak pergi namun tangannya di tahan, Ersya menoleh mendapati tatapan tajam dari netra Rangga.

"Mau gue kasi tau rahasia tentang Zoya?"

"Apa?"

"Gue bisikin."

"Tinggal ngomong susah banget!"

"Yaudah, kalau enggak mau."

Ersya yang memang memiliki jiwa kepo yang cukup tinggi langsung mendekatkan dirinya. Rangga tersenyum miring kemudian mendekatkan bibirnya di telinga Ersya."Dia enggak sebaik yang lo kira, dan satu lagi." Rangga menjeda kalimatnya membuat Ersya semakin penasaran.

Cup~

"Gue sayang sama lo."

Ersya mematung di tempat, Rangga sialan Berani-beraninya dia mencium pipinya.

Tidak ada reaksi dari Ersya, Rangga lantas menggunakan kesempatan tersebut untuk meninggalkan Ersya. Setelah motor Rangga menghilang dari halaman rumahnya barulah Ersya sadar, tangannya mengepal emosi."DASAR COWOK SIALAN, KENAPA SIH GUE BENGONG KENAPA ENGGAK GUE GAMPAR AJA MULUTNYA! SIALAN, ITU KAN JATAH MILIK ERGHA!" Seru Ersya menghentak-hentakkan kakinya emosi. Ersya hanya terkejut karena pertama kalinya ada yang mencium pipinya selain Alvaro dan Keano. Sungguh, Ersya sangat menyesal telah mematung dan tidak memukul mulut Rangga yang seenaknya mencium pipinya.

Tapi sudah terlanjur mau bagaimana lagi, ikhlas tidak ikhlas pipinya sudah ternodai oleh bibir laki-laki lain.

Menghela nafas, Ersya lantas melangkah ke pintu utama. Tanpa mengetuk pintu, Ersya langsung masuk ke dalam dan sedikit terkejut karena melihat kebersamaan Alvaro dan Amira di meja makan.

"Kok baru pulang, Sya?" Tanya Alvaro menyadari kedatangan Ersya.

"Tadi abis jalan-jalan bentar, dia kenapa disini?"Ucapan Ersya sangat, sangat menunjukkan kalau dia tidak senang dengan kedatangan Amira.

Love Syndrome Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz