⛲RiMbun-2⛲

142K 17.3K 1K
                                    

Halo, selamat membaca.
Tekan vote dan spam komen sebanyak-banyaknya⛲

Jika kalian ingin ini up setiap hari bahkan sampai boom update, maka dari itu kalian harus vote dan spam komen banyak-banyak😾


~~~~

Suasana kantin riuh karena memang ini adalah jam istirahat pertama, ramai murid hendak menikmati makan siang bersama.

Embun hanya punya 1 teman, namanya Revina. Tapi hari ini Revina gak masuk karena gadis itu harus pergi arisan bersama mama nya.

Gadis berkacamata dengan tinggi 160 itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kantin.

Tatapannya mengedar, menelusuri kantin guna mencari dan memantau keberadaan kekasihnya.

Dan, voilah~

Disana River duduk bersama teman-temannya dan ada 1 hama yang selalu menempel pada kekasihnya itu.

Decihan Embun berikan, dia memasang wajah angkuh dan berjalan mendekati meja tempat River dan teman-temannya.

Dari sini Embun bisa mendengar perbincangan sepihak dari Medi.

"River, aku buatin kamu makan siang loh. Kamu mau gak? Biar aku suapin." ujarnya mendayu.

Duh, telinga Minjun, Java dan Arez gatel mendengarnya.

Sementara River terlihat risih, dia menggeser tubuhnya menjauh dari Medi tapi gadis itu malah semakin mendekatinya.

"Minggir!" sentak River emosi.

Dia gaboleh main tangan sana cewek, Bunda nya di rumah bisa marah padanya.

Medi mengerucut manja tapi malah membuat siapapun yang liat risih dan gumoh. "Iuw, sok manis banget lo tai kucing." cibir Minjun pedas.

Medi mendelik. "River, liat tuh temen kamu. Aku diledekin." adunya mendayu.

River mengedik bahu tak perduli.

Dia sibuk bermain diponselnya sampai suara Arez membuatnya tersentak kaget.

"EMBUN PAGI YANG INDAH! SINI DEH MAKAN BARENG KAMI!" teriaknya riang.

Semua pasang mata tertuju pada gadis yang rambutnya diikat setengah itu. Tatapan matanya datar dan tak senang.

River langsung kicep, ini lagi di kantin dan gak mungkin River nangis disini.

Malu.

"Embun pagi yang indah, sini deh." panggil Minjun semangat.

Mau tak mau Embun berjalan mendekati meja mereka berlima, lalu duduk ditengah antara Arez dan Java.

Tatapan remeh terlihat di mata Medi yang ditujukan untuk Embun.

"Sayang, liat deh. Gatel banget kan jadi cewek, masa mau duduk ditengah-tengah gitu." cibirnya.

River diam, tatapan matanya sudah jelas menunjukan ketakutan yang amat besar, takut Embun marah, takut Embun mendiaminya, takut Embun pergi darinya.

"Heh, tai kucing. Mau Embun gatel juga bukan urusan lo, emang gak ngerasa tai kucing kayak lo sendiri juga gatel sama River." balas Arez menohok.

Cowok bermata sipit itu benci cewek modelan Medi, iuw.

Medi merengut sebal, dia merangkul tangan River cepat tanpa River bisa elak, karena River lagi terdiam dengan tatapan kosongnya.

"Sayang, liat itu." adu Medi pada River.

"Eh!? Lepasin sialan!" River langsung melepas pelukan Medi ditangannya dan memandang Embun penuh ketakutan yang tak bisa dielakan.

Bibirnya bergetar pelan dengan hidung yang mulai memerah menahan tangis.

Embun hanya diam, tapi tatapannya mematikan bagi siapa saja yang sadar akan hal itu.

Perlahan Embun berdiri. "Gatel enggaknya saya, itu bukan urusan anda. Dasar murahan." balasan telak yang Embun berikan membuat semua shock.

Bahkan sampai ada yang menyemburkan bakso dari mulutnya.

"Wahh, Embun pagi yang indah memang the best!" pekik Minjun antusias.

Arez dan Java mengangguk setuju sementara River sudah merasa nyawanya lepas dari raganya.

Terlebih saat Embun beranjak pergi dari kantin dengan aura yang sedikit tak mengenakan.

Kalau begini caranya, River bakalan dicuekin Embun dan lebih parah nanti malam dia gak jadi cuddle an sama Mbun kecintaannya.

River hanya diam, tapi tidak setelah ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk. Begitu melihat isi pesannya, tanpa menunggu lama dia langsung lari dari kantin.

Dan tentu saja tujuannya adalah rooftop.

®^^®

Bersambung😾

Hola kalian, kalau mau up lagi maka dari itu silahkan vote dan spam komen⛲

My Spoiled River [Selesai]Where stories live. Discover now