⛲RiMbun-43⛲

42.8K 5.9K 414
                                    

Hola, tekan vote dan ramaikan komentar⛲

~~~~~

Setelah kejadian malam itu, hubungan Embun dan River sudah membaik kembali.

Mereka berdua tak suka masalah terlalu berlarut diantara mereka, sebisa mungkin harus diselesaikan hari itu juga.

Siang ini River berencana datang ke Rumah Sakit tempat Embun bekerja, karena katanya, kekasih cantiknya itu gabisa ke Kantor River.

Jadinya, River saja yang datang ke Rumah Sakit.

"Permisi, apa Dokter Embun sedang bertugas?" tanya River datar begitu sampai di tempat biasa dia menanyakan keberadaan Embun.

Kedua suster yang sudah tau jika Pria tampan itu adalah milik Dokter Embun, tak berani melirik.

Selain tampan, pria itu termasuk dingin dan kaku. Tatapan matanya juga sangat tajam jika berhadapan dengan wanita.

"Doktet Embun ada di lantai 3, sedang melakukan perawatan pada Pasien yang bernama Reza." ujar Suster Adel.

Alis River naik sebelah. "Kamar nomer berapa?" tanya nya.

Suster Adel memeriksa jadwal sekali lagi. "Kamar Anggrek nomor 13." jawabnya.

River mengangguk, tanpa mengucapkan terima kasih dia langsung pergi menuju lift. Akan cepat sampai jika menggunakan lift.

Keadaan Lift yang sepi membuat River tak perlu menunggu lama, dia langsung masuk dan menekan angka 3.

Tapi sebelum pintu tertutup, ada seorang gadis berpakaian gamis berlari hendak menuju lift.

"Mas jangan naik dulu!" seru gadis itu.

River tak merespon, tatapan matanya yang sangat dingin membuat si gadis terkaku. Pintu lift tertutup dan langsung naik menuju lantai 3.

"Duh, dasar kurang ajarn!" umpat gadis tadi.

River tak mau didekati gadis manapun, dia tak mau Embun marah padanya.

Sifat dinginnya sangat membantu disaat seperti ini.

Saat lift berhenti di lantai 3, River langsung keluar tanpa menoleh pada orang-orang yang ada diluar lift, kebanyakan adalah gadis belia.

Tampilan River yang tampan dengan jas hitam, memikat mereka seketika.

Untungnya River tak mau meladeni ataupun perduli.

Fokusnya hanyalah 1 titik, yaitu pada Embun yang baru saja keluar dari ruangan anggrek 13.

Saat dia hendak menyapa, Embun bahkan tak menoleh kearahnya sama sekali.

DEG!

River terdiam, tunggu..kenapa ini terasa deja vu? Dulu juga pernah seperti ini.

River berbalik, melihat Embun yang nampak berhenti, mata River sudah memerah dan siap menumpahkan air mata.

Saat Embun berbalik dengan raut wajah yang nampak menyesal, disanalah River berlari kearahnya dan menangis.

My Spoiled River [Selesai]Where stories live. Discover now