⛲RiMbun-7⛲

98.9K 13K 380
                                    

Halo, selamat membaca.
Tekan vote dan spam komen banyak-banya.

Kalau mau ini up terus, maka dari itu mari tekan vote dan spam komen sebanyak-banyaknya😾

~~~~~


"Maaf River, tapi Embun lagi gamau ketemu sama kamu." kecewa, tentu saja.

River hanya mampu menunjukan senyum getirnya. "Iya sudah Tan, River pamit ya." lirihnya dan memilih pergi dari sana.

Sakit, Embun benar-benar tak mau menemuinya.

"Gue keluar aja kali ya, biar gue bunuh tuh cewek gatel."

River menghela napas begitu mendengar ucapan Winter dari dalam kepalanya, sebenarnya itu juga yang sering River pikirkan.

"Sabar Win, tunggu 2 hari ini biar gue aja yang habisi tuh cewek." bisik River, tatapan matanya menajam dan terkesan mematikan.

2 hari, dia akan membuat Medi merasa kalau River menyukainya, tapi setelahnya baru River menghabisi tuh perempuan gatel.

Lihat saja, gara-gara kelakuannya itu sudah membuat hubungan River dan Embun menjadi terguncang seperti ini.

"Gue mau minum-minum, sakit kepala gue mikirin semuanya." tujuan River saat ini adalah, club malam milik Java.

Sudah lama semenjak dia berpacaran dengan Embun, dia tak pernah berkunjung ke Club malam itu, hanya sekedar minum wine dan beberapa taquille.

Mobil sport hitam nya melesat cepat dijalanan komplek, semua terasa kacau jika sudah berhubungan dengan Embun.

Hancur jika Embun tak mau menemuinya, gila saat Embun menjauhinya, stress saat Embun marah padanya.

Pusat kontrol hidup River adalah Embun, bahkan Bundanya yang gila kerja tak pernah menyayanginya sebagaimana Embun sayang padanya.

Bundanya memang istri terbaik bagi Ayahnya, tapi bukan ibu yang baik bagi River.

...

Embun berdecak kesal saat ponselnya bergetar dan berdering kuat di jam malam ini, baru juga jam 2 malam.

Embun menyesuaikan matanya saat berhasil meraih ponsel dan menyalakannya.

Tertera nama Java disana, dengan malas Embun mengangkatnya.

"Halo.." gumamnya mengantuk.

Suara racauan seseorang ditambah tangisan lalu tawa gila terdengar dari ujung sana.

"Embun pagi yang indah, tolong lo urus pacar gila lo ini. Dia mabuk terus ngomel gajelas sambil nangis, cepet ya Embun, dia ada di Apart gue."

"Anter dia pulang lah, kok jadi gue."

"Yah..lo tau kan kalau dia pulang dalam keadaan mabuk, dia bisa dicambuk Ayah dan Ibunya."

Ah, Embun melupakan fakta itu.

"GUE MAU MBUN! KEMBALIIN MBUN KESAYANGAN GUE! MBUN GUEEEE AAAAAAA..hiks..MBUUUN RIVER MINTA MAAAAF..hiks..HUAAAA"

"Lo denger kan? Makin gila dia."

"Iya-iya, gue otw."

Dan yah, mau tak mau Embun mengurus tuh bocah terlebih dahulu, padahal ini sudah tengah malam huhu.

®^^®

Bersambung😾

Tekan vote dan spam komen sebanyak-banyaknya⛲

My Spoiled River [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang