Transmigrasi: tembakan

4.6K 481 59
                                    

Selamat membaca...





mereka semua terdiam mendengar suara tembakan tersebut.Vano tersenyum manis menatap wajah gadis yang ia cintai.Ailen tak berbicara sepatah katapun,ia terdiam dengan wajah kaku

2 Tembakan terdengar.Tubuh haikal ambruk begitu pula dengan vano.ailen tak menyangka dengan kenekatan vano yang mengganti posisi dengannya,ailen sudah membalikkan badan untuk melindungi vano,namun dengan gesit ia membalikkan keadaan seperti semula

Sementara haikal tertembak bagian kepala dan menghembuskan nafas terakhir saat itu juga.william yang melakukannya

Vano mencoba menenangkan kekasihnya.dada nya terasa sesak melihat air mata yang jatuh dari pelupuk mata gadisnya.Dengan menahan rasa perih di dipunggung,ia menghapus air mata itu perlahan

"Ja-ngan nangis.Aku gak suka" ucap vano terbata

bukannya mereda,air mata ailen semakin deras

"Kita kerumah sakit sekarang!"

"van-no cinta ailen" ucap nya sebelum kehilangan kesadaran

"Van! bangun vano! vano! hiks hiks"

devan dkk langsung mengangkat tubuh vano dibantu beberapa bodyguard

Antonio datang menghampiri devan dkk dan ailen di depan ruang operasi

"dady! vano...Hiks hiks" antonio mencoba menenangkan putrinya dalam dekapannya

"Vano pria yang kuat,dia pasti baik-baik aja hm.Kamu jangan nangis oke,dada dady sesak melihat air mata ini.Vano juga bakal sedih kalau kamu seperti ini" ucap antonio,ailen mengangguk pelan

"semuanya sudah ditangani oleh polisi dan beberapa bodyguard disana" ucap antonio

Mereka hanya mengangguk mengerti.Ailen menatap nanar ruangan itu.Penampilannya terlihat kacau.Rambut acak-acakan,muka sembab dengan air mata yang mengering,bibir yang sebelumnya pink alami sekarang terlihat pucat.Ia hanya berharap supaya tidak ada hal yang serius menimpa sang kekasih

Tak lama dari itu datanglah keluarga orlnado,lisa,dan rasya dkk.Bertepatan dengan pintu operasi terbuka

mereka dihubungi oleh devan dkk.Bahkan damian dan lutfi langsung menaiki helikopter pribadi menuju rumah sakit yang kebetulan milik keluarga orlnado.Tempat dimana sekarang anak mereka satu-satunya dirawat

"gimana keadaan anak gw ham!" tanya lutfi dengan wajah frustasinya pada ilham,teman sekaligus dokter pribadi keluarga mereka

ia sangat syok ketika mendengar kabar anaknya,Begitu juga dengan yang lain tidak percaya jika vano mempertaruhkan nyawa demi ailen

"Ehem,Begini kami sudah mengeluarkan peluru yang bersarang di pinggang pasien yang hampir saja mengenai ginjal sebelah kirinya.Jika itu terjadi mungkin kami akan mengangkat ginjal tersebut.Untung saja itu tidak terjadi" ucap ilham mencoba profesional,meski ia sedikit terkejut jika pasien yang ia operasi adalah anak dari sahabatnya

rasa cemas yang tadi besar perlahan mulai mengurang,hanya ada kelegaan dihati mereka.Ailen meneteskan air matanya, berterima kasih kepada kepada tuhan atas keselamatan vano

"boleh kami menjenguknya?" tanya ailen

"boleh.tapi jangan terlalu ramai.Pasien sedang tertidur akibat efek dari obat bius yang kami berikan,ia akan segera tersadar beberapa jam kedepan.kami akan memindakan nya ke ruang pasien lain" ucap ilham

"Jangan lupa yang vvip" celetuk lutfi

"Iye iye"

didalam ruangan yang luas serta memiliki fasilitas yang amat lengkap seperti apartement mewah.terdapat beberapa anak manusia sedang menunggu salah satu dari mereka yang tertidur nyenyak

"Momy dady aku mau minep disini jagain vano" Ucap ailen,para sahabat sudah pulang dan besok mereka akan kemari sepulang sekolah

"yaudah,momy sama dady pulang,nanti momy suruh pelayan untuk anter baju kamu" ucap lisa lembut sambil mengelus puncak kepala putrinya dengan sayang

"makasih momy dady" balas ailen memeluk kedua orang tuanya

kemudian mereka berpamitan pada damian dan lutfi

"bunda maafin aku" ucap ailen menunduk sedih,lutfi mengambil tangan ailen dan menggenggamnya

"Gpp sayang.Ini semua sudah takdir.Kita gak ada tau apa yang akan terjadi kedepan,vano melakukan ini untuk melindungi gadis yang ia cintai.Bunda malah bangga sama kamu karna udah bikin sisi kutubnya mencair.Vano sangat mencintai kamu sayang.Jangan pernah menyalahkan diri kamu lagi oke" ucap lutfi tersenyum lembut

Ailen ikut tersenyum menatap haru kearah lutfi.Ia tak menyangka akan dicinta sedalam ini dan mendapatkan teman serta keluarga yang menyayanginya di dunia novel ini.Bahkan orang yang selama ini ia anggap sebagai malaikat kematiannya,kini menjadi malaikat pelindung baginya

"terima kasih bunda,ayah"

Lutfi dan damian tersenyum lembut menatap ailen,lalu berpindah ke anaknya yang sedang terbaring

Mereka berharap ailen dan vano mendapatkan kebahagiaan diakhir cerita. Typo*

Ailen menggenggam tangan vano yang tidak terinfus.Damian dan lutfi juga pulang .Besok pagi mereka akan kembali lagi menjenguk putranya

"thanks my baby big" ucap ailen menatap dalam vano,ia memperhatikan setiap lekuk wajah sang kekasih bulu mata lentik,alis tebal,hidung mancung,tak lupa juga wajah mulus tanpa ada secuil pun jerawat,dagu tegas,serta ehem bibir seksi yang mencuri first kiss nya.Perfect.ini lah gambaran pria itu

"ck.Hayalan author sungguh luar biasa,apa harus gw berterima kasih sama dia karna ciptain ni orang" gumam ailen melantur

"Ngomong apa sih lu,gaje banget" decak ailen kesal dengan pemikiran konyolnya

"kamu kayak orang gila,ngomong sendiri" ucap seorang pria yang perlahan membuka kedua bola matanya menatap ailen

"VANO!" ailen menubruk dengan pelukan erat pada dada bidang vano

"sssh..." Rintihnya membuat ailen panik sambil melepaskan pelukannya,lalu menatap bersalah

"mana yang sakit! maaf.." Tanya ailen panik,Lirih ailen diakhir kalimat

Vano bersender dibantu ailen,kemudian ia menatap lembut sang kekasih serta menggenggam tangannya erat

"Kenapa hm?" tanya vano lembut sambil menyelipkan anak rambut ailen ke belakang telinga

"Maaf ,karna ak__" Ucapan ailen terhenti ketika vano mengecup singkat bibirnya,tiba-tiba semburan merah keluar membuat vano terkekeh

"Ssstt lupain aja oke,itu emang udah kewajiban dan tugas aku buat melindungi orang yang sangat aku cintai" ucap vano sambil menoel hidung mancung ailen

"kebiasaan,mesum nya gak ilang"

"Tapi kamu suka kan" goda vano,membuat ailen memalingkan wajahnya

"aku mau tidur" ucap ailen mengalihkan pembicaraan dan bangkit dari tempat duduknya,namun sebelum itu segera dicekal oleh vano

"disini aja" ucap vano kemudian menarik ailen untuk masuk kedalam dekapannya,membuat si empu tersentak dan mencoba melepaskan kungkungan,hasilnya nihil

"Diem sayang,kamu bisa aja membangunkan vano junior" Vano dengan suara serak membuat ailen meremang

"dasar mesum" cetus ailen kesal

"Cuman sama kamu" balas vano,ia mencium kening ailen

"Good sleep baby"

"Too baby big"

tak lama dari itu,sekarang mereka berdua sudah tertidur nyenyak dengan saling membagi kehangatan satu sama lain.Tanpa terganggu adanya hujan deras di luar sana



gomawo untuk kalian yang udah support cerita ini 💜 dari yang baca,vote maupun coment 💜💜❤

sory kalau akhir" ini aku jarang up,soalnya udah mulai ttm lagi.Jadi ya gitu...

Semangat untuk kalian semua,semoga lancar sekolah,kuliah,dan kerja nya :)


#SSQM

Different Soul Change <DSC>Where stories live. Discover now