CINGULOMANIA || SUNA RINTAROU

415 29 1
                                    

Genre : Slight angst, fluff

Warning : Cheating, swearing, toxic behaviour, super long chapter, typos

Words : 4,1k

•••

A strong desire to hold a person in your arms.

•••

"Hng.. papa?"

Seorang gadis kecil terbangun dari tidurnya. Ia belum bisa membaca jam dinding di kamarnya, tapi ia yakin kalau ini belum waktunya untuk bangun. Tapi papanya yang harusnya ada disebelahnya tak bisa ia temukan. Si gadis tak suka tidur sendiri.

"Pa.."

Gadis kecil itu memutuskan untuk turun dari ranjangnya dan berjalan mendekati pintu kamar itu. Beruntung pintunya tak terkunci rapat hingga ia bisa berjalan keluar. Mencari keberadaan sang papa hingga ia mendengar suara helaan nafas.

Kaki kecilnya melangkah ke sumber suara, dapur. Manik emasnya menangkap sosok sang papa sedang duduk sendiri di meja makan. Dengan sebuah kue kecil di hadapannya.

"Papa? Papa sedang apa?"

Sang papa menoleh mendengar suara si gadis. Si gadis buru-buru berjalan menghampiri papanya dan mengangkat kedua tangannya. Isyarat bahwa ia ingin digendong oleh papanya.

"Princess? Kenapa bangun hm? Masih tengah malam."

Sang papa, Suna Rintarou, menggendong si gadis, Suna Koemi, sebelum mendudukan si gadis di pangkuannya. Emi merengut dan menatap papanya dengan kesal.

"Papa hilang. Emi sendiri."

Rintarou terkekeh. Dikecupnya kening si gadis sebelum berdiri dan menggendong putri kesayangannya itu.

"Maaf. Papa melakukan sesuatu tadi."

"Melakukan apa? Ung.. itu kue siapa?"

Emi dengan malu-malu menunjuk kue kecil di meja yang kini berpindah ke tangan Rintarou. Si laki-laki menyimpan kue itu dalam kulkas sebelum berjalan ke kamar mereka.

"Papa merayakan ulang tahun seseorang."

"Uh? Siapa?"

Rintarou tersenyum lembut ke arah Emi. Dibaringkannya Emi perlahan di atas ranjang. Setelahnya ia berbaring di samping si gadis dan menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

"Seseorang yang sangat papa kagumi. Emi mau papa ceritakan soal orang ini?"

Emi menganggukkan kepalanya cepat. Tangan mungilnya memeluk boneka maskot pemberian Atsumu, paman kesayangannya. Rintarou mengusapi rambut gelap sang anak sebelum memulai ceritanya.

"Her name is Y/n. Dia satu tahun lebih muda dari papa. Kami bertemu saat SMA. Saat itu Y/n meninggalkan kesan yang cukup mendalam bagi papa."

•••

"Samu! Mengalah! Aku yang melihatnya duluan!"

"Tapi aku yang mengambilnya duluan."

"Tidak peduli! Milikku!"

"Tsumu!"

Rintarou memijat pelipisnya. Si kembar Miya tengah berselisih di kantin sekarang, tepatnya di depan jelly stick yang ingin ia beli. Jika mereka terus bertengkar, entah kapan ia akan bisa membeli jelly stick favoritnya itu.

Haikyuu × Reader || Drabble & OneshotWhere stories live. Discover now