SOLASTA || SUNA RINTAROU

478 45 6
                                    

Genre : Fluff

Warning : Swearing, Typos, Spoiler

Words : 1,6k

•••

Suna's Birthday Special

•••

Luminuous; Shining;

•••

"Long distance relationship is never easy."

Suna terus mengingat kalimat yang kekasihnya lontarkan padanya dua tahun lalu. L/n Y/n, kekasihnya sejak lima tahun lalu itu terpaksa harus pindah ke luar negeri demi pekerjaannya. Si gadis tak ingin Suna menunggunya terlalu lama. Ditambah dengan kepopuleran Suna saat ini ia yakin banyak perempuan yang mengantri untuk menjadikan Suna pendamping hidupnya.

"But, if we can love, trust, respect, and understand each other from a distance, then we'll be unstoppable when we're physically together."

"Then.. let's try it."

Kalimat itulah yang menjadi pondasi hubungan jarak jauh mereka selama dua tahun ke belakang. Keduanya berpegang erat pada prinsip mereka dan perlahan menjalani hubungan yang cukup sulit itu.

Tak jarang terjadi kesalahpahaman antar keduanya, namun hal itu justru menjadi perekat yang memperkuat hubungan mereka. Suna yang awalnya sulit mengkomunikasikan isi hatinya mulai belajar menjadi lebih terbuka pada Y/n, karena ia mengerti bahwa komunikasi adalah segalanya.

•••

Hubungan jarak jauh tidak pernah terasa mudah. Terutama di hari-hari spesial. Contohnya hari ini. Hari ulang tahun Suna.

Otherhalf
Incoming call...

"Halo."

"Rin! Are you asleep??"

"... mengingat ini tengah malam. Ya, sayang."

"Ah.. sorry. Disini sudah jam 8."

Suna mengusap matanya malas. Tak biasanya Y/n menghubunginya tengah malam seperti ini. Biasanya si gadis akan menelfon saat ia sedang makan siang dan Suna sedang bersiap pergi latihan. Walaupun begitu, Suna tetap merasa senang dapat mendengar suara yang selalu ia rindukan.

"Tidak apa. Ada apa hm?"

"Just wanna say .. happy birthday. Thank you for being born. Aku mendoakan semua yang terbaik untukmu."

"... ah. It's my bithday?"

"Duh! Kau tidak ingat hari ulang tahunmu sendiri?"

Suna tersenyum mendengar suara tawa Y/n dari ponselnya. Si laki-laki semakin menenggelamkan dirinya ke balik selimut. Berusaha menutupi pipinya yang bersemu meskipun ia berada sendiri di kamarnya.

"Thank you."

"Uhum. Maaf.. mungkin aku tak bisa memberikan hadiah tahun ini."

"Tidak masalah. Aku tak butuh hadiah apapun."

"Eh.. aku tau uangmu sudah banyak tuan pemain bola voli profesional."

Haikyuu × Reader || Drabble & OneshotWhere stories live. Discover now