NEPENTHE || KAGEYAMA TOBIO

184 18 3
                                    

Nepenthe
(n.) Something that can make you forget grief or suffering

---

"Kenapa.. kau pergi secepat ini?!" 

Setelah sekian lama menahannya, teriakan itu terucap juga. Teriakan penuh frustasi dan kesedihan. Teriakan yang begitu nyaring keluar dari tubuh gadih itu. 

Gadis cantik yang tubuh mungilnya dibalut gaun hitam panjang. Wajah manisnya dibanjiri air mata. Ia menatap nisan suaminya dengan nafas tersengal. 

Suaminya meninggal di medan perang. Ia tak menyangka suami yang terakhir dilihatnya 7 bulan yang lalu itu kembali, tanpa nyawa. Ia tak menyangka semua impian yang mereka susun sejak awal pernikahan, harus berakhir di tengah jalan karena kepergian suaminya yang sangat mendadak.

Ia terus meraung dan menangis. Memeluk nisan dengan nama suaminya disana. Mengabaikan keluarga dan temannya yang mencoba menenangkannya. Ia tak peduli. Ia ingin suaminya kembali.

---

Y/n's Point Of View

Aku terbangun dari tidurku dengan nafas memburu dan keringat yang membasahi wajah dan tubuhku. Mimpi itu lagi. Mimpi dimana aku menangisi kuburan suamiku, Tobio.

Kubaringkan tubuhku kembali setelah menenangkan diri. Kuraih bantal yang biasa Tobio gunakan dan memeluknya erat. Meremasnya untuk mengurangi rasa takutku.

Tidak. Tobio tidak mati. 

Mimpi menyeramkan ini berawal minggu lalu. Setelah aku mendampingi temanku di pemakaman suaminya. Yang seorang tentara, sama seperti Tobio . Dan kebetulan, mereka ditugaskan di tempat yang sama. Hal itulah.. yang tak bisa ku hilangkan dari pikiranku.

Aku tak ingin seperti itu.

Ku lirik jam dinding, pukul 4 pagi. Belum waktunya untukku bangun. Tapi aku tak bisa tidur lagi. Ku putuskan untuk bangkit dari ranjangku, menarik selimut dan membalut tubuhku dengannya, dan berjalan ke arah balkon.

Balkon bukanlah tempat favoritku, dingin. Tapi ini tempat favorit Tobio untuk bersantai. Terdapat kursi panjang empuk yang ia dapatkan dari temannya. Ia suka berbaring di kursi ini dengan pahaku sebagai bantalnya. Menikmati hembusan angin sore.

Aku duduk di ujung kursi itu, menekuk lututku dan mengeratkan peganganku pada selimut. Pandanganku menyapu keadaan sekitar dari lantai 2 rumah mewah ini. Sepi. Gelap. Namun sesekali ada kendaran bermotor lewat. Dugaanku, mereka baru saja dari pasar yang tidak jauh dari sini.

Waktu begitu cepat beralalu. Ku lihat surya mulai menampakkan wajahnya. Ku hela nafasku. Waktunya kembali melakukan semuanya, dengan normal. Ku langkahkan kakiku masuk ke kamar. Merapihkan ranjangku dan bersiap memulai hari.

---

3rd Person's Point Of View

Namanya Y/n. Gadis manis yang dipinang oleh seorang prajurit tentara hampir tiga tahun yang lalu. Awalnya, banyak yang meragukan pernikahan mereka. Y/n yang sangat manja, sesangkan suaminya, Tobio , harus sering pergi untuk melaksanakan tugas negara.

"Kau tau? Menikah dengan tentara, artinya harus siap menjadi janda kapan saja."

Perkataan kerabatnya terus membayanginya. Sebelum bahkan setelah menikah. Y/n takut itu menjadi kenyataan, dan dia akan jadi janda. Tapi, cintanya pada Tobio mengalahkan ketakutannya. Ia menerima lamaran Tobio , dan mereka menikah di sebuah taman yang indah.

Haikyuu × Reader || Drabble & OneshotWhere stories live. Discover now