15.Masa depan Ravin

437 39 10
                                    

Happy Reading-!🌻

Saat ini Ravin sedang berada di kantor Ayahnya, Aron. Tujuannya ia ingin membicarakan masa depannya.

"Tudep aja, Ravin kesini mau bicarain tentang masa depan Ravin."

"Lebih tepatnya, cita-cita Ravin."

"Jadi?"

"Ravin harap, Papa ga lupa sama cita-cita Ravin."

Aron yang sudah lupa berusaha mengigitnya.

"Papa, Ravin mau tanya."

"Apa itu?"

"Tadi Bu guru disekolah bahas cita-cita, Bu guru bilang kita harus punya cita-cita."

"Setiap orang pasti memiliki cita-cita, tapi, cita-cita mereka tidak selalu tersampaikan nak."

"Ada yang gagal Pa?"

Aron mengangguk.

"Berarti sekarang Papa boleh tau dong apa cita-cita Ravin?"

"Eummm, Ravin pengen jadi supir pesawat."

"Pilot Ravin."

"Nah iya, itu maksud Ravin."

"Kenapa pengen jadi Pilot hm?"

"Karena, Ravin tertarik, bisa keliling dunia, bisa bawa Bunda sama Papa jalan-jalan nanti."

Aron tersenyum.

"Belajar yang bener dulu oke."

"Siap bos."

"Pa...?"

"Ya, Papa ingat dengan keinginan kamu yang ingin menjadi Pilot, pikirkanlah baik-baik, Papa tidak akan memaksamu untuk memegang perusahaan ini suatu saat nanti, tapi bila memang sudah waktunya, mau tak mau, kamu harus menjalaninya, ingat, kamu adalah satu-satunya pewaris dari keluarga Mahendra, garis bawahi, satu satunya."

Ravin yang mendengar ucapan ayahnya itu hanya diam tak bergeming, pikirannya tak karuan.

"Papa duluan, ada urusan di luar."

Ravin menoleh, hanya menjawabnya dengan deheman singkat.

"Keluarga gue gak seperti keluarga normal pada umumnya, lucu banget ya, dan hebatnya lagi, gue nyembunyiin kejadian ini udah hampir 7 tahun dari semua orang, bahkan, Raka sama Reno gak tau tentang rahasia ini."

"Cepat atau lambat pasti semuanya akan terungkap, gue harap mereka gak denger ini dari mulut orang lain, melaikan harus dari mulut gue sendiri."

"Huft, Ravin bukan orang yang lemah kaya gini, dia itu kuat, harus kuat."

"Oke Ravin, semangat buat diri lo sendiri."

Lalu Ravin pergi meninggalkan kantor Aron, saat ini tujuannya adalah Sungai, tempat dimana ia mengeluarkan keluh kesahnya seorang diri.

🌻

Nadya, Rere dan Citra, sudah selesai menonton drakor, mereka hanya menonton sampai episode 4, karena hari sudah mulai petang.

"Waktu cepet banget, belum puas."

"Iya tuh, sama."

"Lo jadi ke gereja Nad?"

RENDRA || After MarriedWhere stories live. Discover now